Krakatau Steel Penetrasi Pasar Eropa Lewat Polandia

0
737
Produk baja Cold Rolled Coil (CRC) atau baja lembaran dingin.

Jakarta, Petrominer – Setelah sukses menembus pasar Vietnam, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. terus menunjukkan kapabilitas sebagai industri baja nasional yang mampu bersaing di pasar global. Kali ini, pasar Eropa dibidik melalui Polandia.

Melalui anak usahanya PT Krakatau Baja Industri (KBI), Krakataru Steel melakukan ekspor produk baja Cold Rolled Coil (CRC) atau baja lembaran dingin ke Szsczecin Port, Polandia. Untuk bulan Juni 2025, dikirim 2.400 ton dan akan terus ditingkatkan sampai 5.000 ton pada bulan berikutnya.

“Volume ekspornya akan terus meningkat, sering dengan upaya penetrasi pasarnya,” ujar Direktur Utama KBI, Arief Purnomo, Kamis (26/6).

Dia menjelaskan, KBI berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan layanan baik dari sisi kualitas produk, harga maupun delivery. Hal ini dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan customer satisfaction. Karena itulah, dengan optimistis, Arief menyatakan ekspor ditujukan untuk menyasar negara Polandia, Portugal, Spanyol dan Belgia.

KBI merupakan perusahaan subholding di bawah Krakatau Steel yang bergerak di industri manufaktur baja. Berdiri sejak Desember 2022, produk yang dihasilkan adalah Cold Rolled Coil dengan kapasitas 850.000 ton per tahun.

Produk Cold Rolled Coil banyak digunakan sebagai  bahan baku industri pipa, otomotif, galvalum, galvanis, maupun produk kebutuhan rumah tangga dan produk hilir baja ringan. Selama ini, fasilitas pabrik KBI telah mampu menjaga kualitas produksinya hingga produknya terdistribusi baik di pasar domestik maupun mancanegara.

Sebelumnya, Direktur Utama Krakatau Steel, Akbar Djohan, menyampaikan bahwa Krakatau Steel berhasil menembus pasar Vietnam dengan menandatangai Nota Kesepahaman dengan Vietnam Steel Corporation untuk memasok baja Hot Rolled Coil (HRC) sebanyak 120.000 ton selama satu tahun ke depan.

Selama beberapa tahun terakhir, Krakatau Steel Group telah menunjukkan kapabilitas sebagai industri baja nasional yang mampu bersaing di pasar global dengan melakukan ekspor ke negara-negara ASEAN, Australia, Pakistan, Jerman, Turki, Yunani, Spanyol, Italia, Portugal, hingga Timur Tengah.

Hilirisasi

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Ekspor Produk Industri dan Pertambangan Kementerian Perdagangan, Andri Gilang Nugraha, menyatakan keberhasilan Krakatau Steel melalui KBI melakukan ekspor baja mencerminkan bahwa hilirisasi industri baja menjadi kunci untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk nasional. Keberhasilan ekspor ini membuka peluang lebih besar bagi perusahaan baja Indonesia untuk masuk ke pasar internasional yang lebih luas.

“Pasar baja internasional memiliki standar dan persyaratan yang ketat, dan keberhasilan ini menunjukkan bahwa industri baja Indonesia telah mampu bersaing dalam hal kualitas dan inovasi produk. Langkah ini sekaligus juga memperkuat posisi Indonesia sebagai eksportir baja CRC,” ujar Andri.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here