
Jakarta, Petrominer – PT Pertamina (Persero) terus mengupayakan penanganan atas insiden kebakaran tanki T-301 di area Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Sejalan dengan itu, pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) secara nasional aman dipastikan tetap aman.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan Pertamina akan memastikan pasokan BBM tetap aman, karena pola supply yang diterapkan telah mengantisipasi adanya skenario emergency.
“Kami akan mengoptimalkan produk dari kilang lain, sehingga tidak ada kendala di dalam supply BBM. Karena sebetulnya processing plant yang utama tidak terdampak. Kebakaran hanya di daerah tanki saja. Kilang akan bisa segera dioperasikan kembali ketika sudah melakukan pemadaman,” ujar Nicke dalam Konferensi Pers yang digelar secata virtual, Senin (29/3).
Menurutnya, ketahanan pasokan BBM dan Avtur sangat memadai di kisaran 20 hingga 74 hari ke depan. Berdasarkan data saat ini, pasokan gasoline (bensin) secara nasional sebesar 10,5 juta barel, Gasoil (Solar) 8,8 juta barel dan Avtur 3,2 juta barel.
“Mewakili Pertamina saya menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas insiden tersebut dan memohon maaf kepada masyarakat. Mohon doa, agar kami Pertamina dan seluruh stakeholders dapat menangani insiden ini,” ujar Nicke.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina, Mulyono, menjelaskan bahwa saat ini Kilang Balongan mensuplai BBM ke Terminal BBM Balongan, Cikampek, dan Plumpang.
Menurutnya, kondisi kilang Balongan tidak ada masalah, normal shutdown. Suplai pengganti akan dijalankan dari Kilang Cilacap dan TPPI.
“Masyarakat tidak perlu panik, karena stok sangat banyak, ini juga konsumsi yang belum terlalu normal jadi stok masih tinggi,” tegas Mulyono.
Terkait penanganan insiden pada Tanki T-301, Pertamina tetap fokus melakukan penanganan offensive fire handling serta berkoordinasi dengan seluruh pihak, melibatkan pemerintah daerah, kepolisian, dan pihak lain.
























