
Jakarta, Petrominer – PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) terus memperluas kolaborasi dan inovasi di bidang teknologi pemboran. Kali ini, berkolaborasi dengan perusahaan teknologi asal Uni Emirat Arab, PGI Technologies Perfobore, terkait aplikasi teknologi pemboran lateral di Indonesia.
Kolaborasi ini menandai komitmen Pertamina Drilling dalam mengadopsi teknologi terkini untuk berkontribusi dalam meningkatkan produksi minyak dan gas nasional, meningkatkan efisiensi, dan produktivitas operasi pemboran. Selasa (4/11) lalu, Pertamina Drilling dan PGI Technologies telah menandatangani sebuah nota kesepahaman (MoU) di Abu Dhabi, UEA.
“Melalui kerja sama ini, Pertamina Drilling berharap dapat memperkuat jejaring global serta mempercepat transfer teknologi untuk mendukung kemandirian energi nasional,” ujar Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita, dalam siaran pers yang diterima PETROMINER, Jum’at (7/11).
Langkah ini menjadi bukti nyata keseriusan Pertamina Drilling dalam mengintegrasikan inovasi global dengan kapasitas nasional, serta memperkuat posisi Indonesia di peta industri energi dunia.
PGI Technologies Ltd adalah perusahaan provider teknologi Extended Reach Reservoir Access (ERRA), yang berfokus pada pengembangan dan penerapan sistem pemboran radial mekanis Perfobore serta aplikasi terkaitnya yang berpusat di Abu Dhabi, UEA. Teknologi ERRA memungkinkan pengeboran horizontal hingga 4–8 arah lateral dalam satu lubang pemboran.
Avep mengatakan inisiasi awal teknologi ini dimulai dari studi oleh fungsi riset Technolgy Innovation (TI) PT Pertamina (persero), yang ditindaklanjuti oleh Pertamina Drilling sebagai arm length dari Pertamina. Alasan utama studi ini terkait dengan penambahan produksi sumur-sumur existing dengan tipe reservoir yang sudah menurun (depleted) dan reservoir yang tipis (tight reservoir), di mana area penyerapan reservoir lebih luas dibandingkan metode konvensional.
“Teknologi ini dinilai dapat secara signifikan meningkatkan laju produksi fluida atau gas dari formasi target, serta berpotensi diterapkan pada sektor minyak dan gas, panas bumi (geothermal), Carbon Capture Storage (CCS), hingga pertambangan,” ujar Avep.
Sebelumnya, teknologi ini sudah berhasil dimplementasikan pada 155 sumur (56 lapisan sand stone dan 99 lapisan Karbonat) dengan pengalaman hasil kenaikan produksi dapat mencapai 5 kali dari initial pada batuan karbonat dan 10 kali kenaikan pada batuan pasir di beberapa negara timur tengah seperti UAE, Arab Saudi, Oman, Mesir, Russia dan beberapa negara lainnya.
Kerja sama ini juga sejalan dengan program pengembangan teknologi dan inovasi di lingkungan Pertamina Drilling, khususnya dalam pengembangan unit bisnis Directional Drilling. MoU ini merupakan bagian dari langkah strategis perusahaan dalam menjawab peluang untuk pekerjaan ERRA yang akan menjadi tonggak awal penerapan teknologi tersebut di Indonesia.

























