Beiken Energy Tertarik Garap Gasifikasi Batubara di Indonesia

0
369
Pertemuan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, dengan para pimpinan Beiken Energy Group Co., Ltd. di Shanghai, China, Jum'at (10/10).

Jakarta, Petrominer – Kementerian Perindustrian mendukung perusahaan asal China, Beiken Energy Group Co., Ltd., menggarap pengembangan Coal to Chemical di Indonesia. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah untuk memperkuat rantai pasok industri kimia melalui pemanfaatan batubara sebagai bahan baku industri petrokimia bernilai tambah tinggi.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan Coal to Chemical, khususnya untuk menghasilkan produk turunan seperti methanol, olefin, propylene, polyolefin, BDO, dan bahan kimia lanjutan lainnya.

“Kolaborasi strategis dengan Beiken Energy diharapkan mampu mempercepat hilirisasi industri kimia, memperkuat rantai pasok nasional, serta meningkatkan substitusi impor bahan baku kimia,” ujar Menperin Agus usai melakukan pertemuan dengan para pimpinan Beiken Energy di Shanghai, China, Jum’at (10/10).

Saat ini, menurutnya, Beiken Energy belum memiliki investasi di Indonesia. Meski begitu, perusahaan tersebut telah menyatakan ketertarikannya untuk menjajaki peluang kerja sama dalam pengembangan Coal to Chemical, terutama di bidang gasifikasi batubara kalori rendah.

Beiken Energy merupakan perusahaan berbasis di Beijing yang berdiri sejak tahun 2009, dengan kompetensi di bidang rekayasa terintegrasi, eksplorasi dan produksi minyak dan gas, serta pengembangan teknologi konversi energi, termasuk gasifikasi batubara. Teknologi ini berpotensi mendukung transformasi industri batubara Indonesia dari dominasi karbonisasi menuju industri kimia bernilai tinggi, dengan produk turunan seperti polyolefin dan BDO (1,4-Butanediol).

Teknologi yang dibawa perusahaan China ini bakal mampu mengatasi tantangan dalam pemrosesan batubara kalori rendah serta menghadapi profil usaha berisiko tinggi, seperti kondisi bertekanan dan bersuhu tinggi (high-pressure/high-temperature) yang umum dijumpai pada proyek strategis di Indonesia. Pendekatan ini juga diharapkan dapat mendukung penguatan hilirisasi industri kimia nasional serta memperluas peluang kolaborasi dalam pengembangan industri berbasis gasifikasi.

“Teknologi Beiken dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan pemrosesan batubara kalori rendah menjadi bahan kimia bernilai tambah. Hal ini sejalan dengan agenda hilirisasi nasional untuk memperkuat struktur industri kimia dasar dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor,” ujar Menperin.

Dia juga menegaskan bahwa pengembangan Coal to Chemical menjadi bagian penting dalam strategi industrialisasi Indonesia, yang menekankan peningkatan value creation dan efisiensi rantai pasok. Pertemuan dengan Beiken Energy menjadi momentum penting dalam memperkuat kerja sama internasional guna mendukung transformasi industri nasional berbasis inovasi teknologi.

“Dengan dukungan mitra strategis seperti Beiken Energy, kami optimistis pengembangan Coal to Chemical dapat mempercepat terbentuknya ekosistem industri kimia yang tangguh, efisien, dan berdaya saing global,” ujar Menperin Agus.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here