Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat, Haryanto WS. (Petrominer/Fachry Latief)

Jakarta, Petrominer – PT PLN (Persero), melalui anak usahanya PLN UIP Interkoneksi Sumatra-Jawa, telah berhasil merampungkan pembangunan 16 proyek Gardu Induk (GI) serta Transmisi 500kV dan 150 kV. Ke-16 proyek strategis tersebut tersebar di wilayah Jakarta dan Banten dan telah beroperasi semua hingga Nopember 2019 ini.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat, Haryanto WS mengatakan, seluruh proyek tersebut menghabiskan investasi sekitar Rp 4 triliun. Usai merampungkan proyek ini, PLN pun berjanji tidak akan berhenti berinvestasi dalam memenuhi keandalan kebutuhan listrik.

“Beroperasinya 16 proyek yang dibangun oleh PLN UIP ISJ ini merupakan wujud nyata kontribusi aktif PLN dalam meningkatkan keandalan listrik dan pemenuhan kebutuhan listtik untuk wilayah DKI Jakarta dan Banten,” ujar Haryanto di sela-sela acara syukuran penyelesaian proyek tersebut di Gistet Duri Kosambi, Jum’at (29/11).

Dari ke-16 proyek itu, menurutnya, dua diantaranya menjadi andalan untuk memperkuat listrik di Jakarta dan Tangerang Selatan, yakni Gardu Induk Saluran Tegangan Ekstra Tegangan Tinggi (GISTET) 500 kV Duri Kosambi dan Lengkong.

“Ada dua yang sangat monumental, yakni selesainya gardu induk 500 kV di Lengkong dan Duri Kosambi. Lengkong itu gardu induk baru yang diharapkan bisa menopang pertumbuhan di Tangerang Selatan. Sedangkan Duri Kosambi merupakan tahapan pertama menuju looping Jakarta 500 kV,” jelas Haryanto WS.

Nantinya, looping Jakarta 500 kV ini akan terhubung juga dari GISTET Duri Kosambi ke GISTET Muara Karang 500 kV yang akan sedang dibangun. Sehingga, kelistrikan Jakarta akan lebih andal, lebih murah dan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi di Jakarta.

GISTET 500 kV Duri Kosambi di Cengkareng, Jakarta Barat. Infrastruktur ini didukung teknologi isolasi gas sulphurhexaflouride (SF6) dan dibangun di atas lahan yang lebih efisien dibandingkan gardu induk konvensional. (Petrominer/Fachry Latief)

Ke-16 proyek itu sangat penting untuk mendukung program pemerintah dalam menarik investsi asing. Apalagi, ketersediaan listrik menjadi prasyarat utama dalam menarik investor untuk menanamkan modalnya. Ke-16 proyek tersebut adalah:

  1. GI 150 kV Bunar, dengan kapasitas 2 trafo 2 x 60 MVA, beroperasi pada 16 Mei 2019,
  2. GI 150 kV Sinar Sahabat, dengan kapasitas 2 trafo 2 x 60 MVA, beroperasi pada 25 Mei 2019,
  3. Ext Bay Trafo 150 kV Sepatan & Millenium, dengan kapasitas 2 trafo 2 x 60 MVA, beroperasi pada 1 Agustus 2019,
  4. Ext Bay Line 150 kV Curug & Ciledug, dengan lingkup 2 Line Bay, beroperasi pada 16 Agustus 2019,
  5. GITET 500 kV Lengkong, dengan lingkup 2 IBT 2 x 500 MVA, beroperasi pada 21 Agustus 2019,
  6. SUTET 500 kV Lengkong – Inc (Balaraja – Gandul), dengan panjang transmisi 1 kms, beroperasi pada 21 Agustus 2019,
  7. SKTT 150 kV Summarecon – Alam Sutera, dengan panjang transmisi 13,6 kms, beroperasi pada 23 Agustus 2019,
  8. SKTT 150 kV Cikupa – Curug, dengan panjang transmisi 36,8 kms, beroperasi pada 10 September 2019,
  9. SKTT 150 kV Curug – Summarecon, dengan panjang transmisi 9,4 kms, beroperasi pada 10 September 2019,
  10. SKTT 150 kV Alam Sutera – Ciledug, dengan panjang transmisi 7,4 kms, beroperasi pada 10 September 2019,
  11. GIS 150 kV Summarecon, dengan kapasitas 2 trafo 2 x 60 MVA, beroperasi pada 28 September 2019,
  12. GIS 150 kV Suvarna Sutera, dengan kapasitas 2 trafo 2 x 60 MVA, beroperasi 14 Oktober 2019,
  13. GI 150 kV Cilegon Baru II, dengan kapasitas 1 trafo 2 x 60 MVA, beroperasi 14 Oktober 2019,
  14. GI 150 kV Tanjung Lesung, dengan kapasitas 2 trafo 2 x 120 MVA, beroperasi 24 Oktober 2019,
  15. SKTT 150 kV Ciledug – Kembangan, dengan panjang transmisi 13,8 kms, beroperasi pada 10 September 2019.
  16. GISTET 500 kV Duri Kosambi, dengan kapasitas 2 IBT 2 x 500 MVA, beroperasi 01 November 2019,

Selain itu, PLN juga telah berhasil menyelesaikan:

  1. SUTET 500 kV Kembangan – Durikosambi, dengan panjang transmisi 3,9 kmr (1 sirkit), beroperasi pada 29 September 2019.
  2. SUTET 500 kV Gandul – Durikosambi, dengan panjang transmisi 34 kmr (1 sirkit), beroperasi pada 01 November 2019.

Dalam kesempatan itu, Haryanto menegaskan bahwa PLN kini tengah ditantang untuk menciptakan listrik yang handal dan murah. PLN harus bersaing dengan negara-negara tetangga untuk menciptakan tarif murah.

“Tidak ada listrik investor akan membatalkan niat mereka menanamkan modal. Ada listrik tapi mahal mereka juga akan berpikir ulang,” tegasnya.

Saat ini, PLN tengah mengerjakan proyek strategis sambungan listrik Duri Kosambi-Muara Karang. Proyek yang menelan biaya sekitar Rp 1,5 triliun ini diperkirakan bisa rampung pada akhir tahun 2020 mendatang.

“Selain itu, PLN juga akan mengerjakan proyek listrik 500 kW Tanjung Priok-Muara Karang dengan investasi sekitar Rp 1 triliun,” ujar Haryanto.

PLN UIP ISJ memberikan bantuan kepada warga sekitar Gistet Duri Kosambi sebagai ungkapan rasa syukur atas beroperasinya gardu induk tersebut. (Petrominer/Fachry Latief)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here