PHR Jaga Keanekaragaman Hayati melalui Konservasi Gajah Liar

0
225
Dua dari 14 ekor gajah yang ditampung dan dilatih di PLG Minas.

Siak, Petrominer – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berkomitmen untuk ambil bagian menjaga ekosistem gajah liar. Salah satunya melalui dukungan bagi tempat konservasi dan pelatihan gajah di Pusat Latihan Gajah (PLG), yang berada di dalam kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim, Minas, Siak,  Riau.

Manager Community Involvement & Development PHR, Iwan Ridwan Faizal, menyampaikan bahwa sejak tahun 2023 PHR bersinergi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau terlibat dalam pengembangan PLG Minas. Keterlibatan ini dipicu oleh fenomena bahwa Gajah Sumatera, salah satu satwa asli Indonesia yang dilindungi, berada dalam status terancam punah (endangered).

“Populasinya terus menurun akibat perburuan, hilangnya habitat, dan konversi lahan. Padahal, gajah memiliki peran penting sebagai penyebar benih tanaman hutan, sehingga menjaga kelestarian gajah berarti menjaga kelestarian hutan itu sendiri,” ungkap Iwan, Kamis (16/10).

Menurutnya, keterlibatan PHR ini sejalan dengan komitmen Pertamina dalam menjaga biodiversity atau keanekaragaman hayati.

Humas Khusus PLG Minas, Muktiali Harahap, menjelaskan bahwa PLG Minas menjadi tempat evakuasi bagi gajah-gajah yang berkonflik dengan masyarakat setempat. Fasilitas ini dibangun untuk mengurangi tingkat konflik antara gajah dengan manusia.

“Di fasilitas ini, kami juga memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa gajah dapat hidup berdampingan dengan manusia,” ujar Muktial.

Saat ini, ada 14 ekor gajah di PLG Minas. Sepuluh ekor di antaranya jantan dan empat ekor lainnya betina. Mereka berada di fasilitas PLG setelah diselamatkan oleh BKSDA Riau. Pasalnya sebelum masuk PLG, gajah berada di alam liar dan sering kali dianggap mengganggu masyarakat.

Dia mengapresiasi dukungan Pertamina dalam pelestarian gajah, sehingga dapat mengurangi konflik antara gajah dengan masyarakat.

Melalui dukungan Pertamina, gajah mendapatkan GPS Collar atau alat pemantauan yang terpasang di tubuh gajah untuk memonitor lokasi pergerakan gajah saat berada di tengah Tahura, yang merupakan habitat gajah liar. Alat ini memberi informasi keberadaan gajah, memitigasi apabila gajah mendekati lokasi pemukiman masyarakat.

“Selain itu, gajah yang berada dalam pantauan konservasi PLG mendapat nutrisi dan suplemen yang baik, serta terjaga kesehatannya,” jelas Muktial.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here