
Jakarta, Petrominer — PT Elnusa Tbk. terus memperkuat perannya dalam mendukung operasi hulu minyak dan gas bumi (migas). Melalui Coiled Tubing Service yang handal, efisien, dan bernilai tambah, Elnusa berkomitmen memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan produksi serta lifting migas nasional secara berkelanjutan.
Coiled Tubing (CTU) adalah teknologi pipa baja panjang yang fleksibel dan kontinu, dapat digulung, serta bersifat plastis. Teknologi ini banyak digunakan dalam industri hulu migas untuk berbagai operasi sumur. Mulai dari well services, fishing operation (mengambil peralatan yang terjatuh di dalam sumur), stimulasi, wireline logging, pengeboran, hingga mendukung kegiatan produksi migas tanpa harus mematikan sumur terlebih dahulu.
“Keunggulan ini menjadikan Coiled Tubing sebagai solusi efektif untuk menjaga keberlangsungan produksi,” ungkap Direktur Operasi Elnusa, Andri Haribowo, Jum’at (3/10).
Menurut Andri, sebagai salah satu kompetensi inti, Elnusa tidak hanya menyediakan penyewaan peralatan CTU, tetapi juga mengoperasikannya secara profesional. Layanan ini memberikan solusi efisien untuk perawatan sumur dan intervensi rutin, baik di operasi migas darat maupun lepas pantai.
Sejak pertama kali mengoperasikan CTU pada tahun 2011 lalu, Elnusa menempatkan keselamatan kerja (HSSE) sebagai prioritas utama. Ini terbukti dengan catatan tanpa Lost Time Incident (LTI) dan lebih dari 3,5juta jam kerja selamat. Komitmen ini diperkuat dengan penerapan tata kelola yang baik serta integrasi prinsip ESG, mulai dari pengelolaan limbah ramah lingkungan, pemberdayaan tenaga kerja lokal, hingga inovasi teknologi untuk menekan jejak karbon.
“Kompetensi Elnusa dalam Coiled Tubing Services sudah dapat disetarakan dengan penyedia jasa sejenis internasional lainnya dan telah berkontribusi maksimal di Pertamina Group dan industri hulu migas nasional,” paparnya.
Sejumlah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ternama telah mempercayakan Coiled Tubing Services kepada Elnusa, di antaranya Pertamina Hulu Mahakam (PHM), Pertamina EP, Pertamina Hulu Sanga-Sanga (PHSS), Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), hingga Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO). Kepercayaan ini menunjukkan peran strategis Elnusa dalam mendukung keberlanjutan operasi migas nasional.
Apalagi saat ini, sebagian besar lapangan migas di Indonesia berada pada fase mature dan mengalami penurunan produksi. Melalui Coiled Tubing Services, Elnusa menawarkan solusi untuk mempertahankan bahkan meningkatkan produksi migas. Contohnya, di Subholding Upstream Pertamina Zona 9 Regional 3 Kalimantan yang meliputi WK PHSS, PEP Sangatta, PEP Sangasanga, dan PEP Tanjung, sebagian besar aktivitas perawatan sumur memanfaatkan CTU Unit Elnusa.
“Ada banyak optimalisasi yang dapat dimanfaatkan dari teknologi Coiled Tubing sehingga sumur-sumur yang sudah mengalami penurunan akibat permasalahan di lubang sumur maupun sekitar perforasi dapat kembali ditingkatkan produksinya,” tambah Andri.
Beberapa teknologi implementasi CTU Elnusa yang mendukung peningkatan produksi antara lain PCTGL (Permanent Coiled Tubing Gas Lift), Velocity Dual Completion CTU, Stimulasi Sand Control Chemical, PERTASOLVENT, serta MicroCracking Stimulation.
Untuk menggarap peluang pasar yang terus berkembang, Elnusa saat ini mengoperasikan lima unit CTU dan sedang menambah dua unit baru hasil kerja sama dengan brand fabrikasi internasional asal Inggris yang siap beroperasi akhir 2025 ini. Sejalan dengan itu, Elnusa juga memperkuat kompetensi SDM melalui CTU School sebagai sarana transfer knowledge.























