Melalui Full Cycle Observation, PHI Perkuat Aspek Keselamatan

0
361
Tim Full Cycle Observation (FCO) di lapangan Sangasanga, Kalimantan Timur.

Sangasanga, Petrominer  PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) melaksanakan Program Full Cycle Observation (FCO) guna memperkuat aspek keselamatan dan efisiensi kerja. Ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kinerja keselamatan melalui upaya menekan angka insiden, menghilangkan potensi bahaya berulang, serta memperkuat budaya disiplin dan tanggung jawab di lingkungan kerja.

Inisiatif jangka panjang yang digagas oleh Direktur Pengembangan & Produksi Subholding Upstream (SHU) Pertamina ini mengobservasi secara langsung kegiatan operasional di empat unit rig lapangan Sangasanga. Lapangan migas ini dikelola oleh afiliasi PHI, yakni PT Pertamina EP Sangasanga Field.

Senior Manager Sangasanga Field, Sigid Setiawan, menjelaskan bahwa tim FCO, yang melibatkan para pekerja dari regional dan zona lain di lingkungan SHU Pertamina, mengamati pelaksanaan prosedur, kompetensi pekerja, hingga kondisi dan kelayakan peralatan guna memastikan seluruh proses berjalan selamat, aman, dan andal.

“Dalam FCO, keterlibatan pihak luar berperan sebagai mata segar untuk menemukan potensi perilaku atau kondisi yang tidak selamat (unsafe act/condition),” ungkap Sigid, Senin (13/10).

Sebagai kepala lapangan, Sigid memberikan otorisasi jika diperlukan tambahan waktu untuk perbaikan pada temuan yang kritikal dan berisiko tinggi sebelum melanjutkan pekerjaan. Dengan begitu, potensi insiden dapat dihilangkan.

Sejak diterapkan pada 15 Februari 2023 lalu, program ini terbukti efektif dalam menekan angka insiden. Program ini juga mampu menghilangkan potensi bahaya berulang, serta memperkuat budaya disiplin dan tanggung jawab di lingkungan kerja.

“Penerapan FCO membawa dampak positif yang signifikan. Berdasarkan data yang sudah diperoleh dari pelaksanaannya sejak 2024 lalu, program ini berkontribusi menurunkan risiko terhentinya operasi (Non Productive Time), menjaga semangat dan kepercayaan diri tim kerja, serta mendukung kelancaran produksi migas perusahaan,” jelas Sigid.

Contoh-contoh lainnya adalah hasil rekomendasi inspeksi berdasarkan analisis kegiatan Well Intervention sejak tahun 2024 menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam penerapan aspek keselamatan kerja di lapangan. Kemudian temuan yang bersifat minor, seperti perbaikan pada walkway dan grating, menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk menjaga standar keselamatan dan memastikan seluruh fasilitas tetap dalam kondisi optimal.

Selain itu, penerapan mekanisme barikade dengan safety line terus diperkuat guna meminimalkan risiko saat pekerjaan bertekanan tinggi berlangsung.

Menariknya, selama kegiatan FCO ini, sejumlah praktik positif juga ditemukan di lapangan. Hal ini dinilai dapat menjadi contoh baik bagi wilayah kerja lainnya. Di antaranya penggunaan slayer atau penutup kepala untuk melindungi pekerja dari paparan panas matahari, pemasangan cover guyline untuk mencegah potensi tersandung, serta penerapan housekeeping yang tertata dengan sangat baik.

“Temuan-temuan ini mencerminkan semakin kuatnya budaya keselamatan dan kepedulian terhadap lingkungan kerja yang aman dan nyaman di setiap lini operasi,” ujar Sigid.

Keberhasilan pelaksanaan FCO di lapangan Sangasanga akan menjadi contoh yang sangat baik mengenai penerapan kegiatan ini di wilayah kerja dan lapangan migas lainnya di wilayah Kalimantan. Penerapan FCO dan kehadiran Tim FCO diharapkan dapat memberikan perspektif baru terhadap penerapan aspek keselamatan dan efisiensi kerja di PHI-Regional 3 Kalimantan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here