Inovasi PTBA, Ubah “Si Hitam” jadi “Hijau”

0
297
Salah satu produk hilirisasi batubara oleh PTBA untuk menjaga kesuburan tanah.

Jakarta, Petrominer – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terus membuktikan komitmennya dalam menghadirkan inovasi berkelanjutan di luar sektor energi. Tak hanya berfokus pada transisi energi menuju energi bersih, perusahaan tambang pelat merah ini juga mengembangkan pemanfaatan batubara untuk kebutuhan pertanian.

Siapa sangka, di tangan PTBA, batubara yang selama ini identik sebagai bahan bakar dari fosil ternyata bisa diolah menjadi kalium humat. Ini merupakan bahan alami yang berperan penting dalam menjaga kesuburan tanah. Inovasi ini menambah manfaat dari batubara dan menjadikannya produk bermanfaat yang mendukung swasembada pangan.

“Inovasi ini menjadi bukti bahwa batubara tidak selalu identik dengan energi fosil yang hitam,” ungkap Direktur Hilirisasi dan Diversifikasi Produk PTBA, Turino Yulianto, dalam sebuah forum diskusi di Jakarta awal pekan lalu.

Turino menjelaskan, dengan pendekatan teknologi yang tepat, batubara dapat diolah menjadi produk ramah lingkungan yang mendukung sektor pangan nasional. Produk kalium humat ini menjadi salah satu bentuk hilirisasi batubara yang dilakukan PTBA untuk mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang berfokus pada kemandirian pangan, hilirisasi industri, dan kesejahteraan masyarakat.

Bahkan, menurutnya, PTBA telah siap mengkomersialisasikan produk kalium humat ini dengan merek BA Grow. Nantinya, BA Grow yang siap dikomersialisasikan itu akan berbentuk padat dan cair. Produk ini juga telah memenuhi standar senyawa humat sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 261/KPTS/SR.310/M/4/2019.

Kolaborasi

Lebih lanjut, Turino menyampaikan bahwa PTBA juga membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengembangkan kalium humat. Saat ini, PTBA tengah menjalankan pilot project konversi batubara menjadi kalium humat dengan para ahli geologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Dari proyek percontohan ini, perusahaan itu berhasil memproduksi 150 ton kalium humat per tahun.

“Kami sangat terbuka untuk bekerja sama. Tidak hanya reseller, tapi juga partner strategis, baik penyedia teknologi maupun investor yang ingin membangun kemitraan jangka panjang. Kami sadar, inovasi sebesar ini tidak mungkin dijalankan sendirian,” tuturnya.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya PTBA untuk memperkuat peran sektor pertambangan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Dengan mengolah batubara menjadi produk bernilai tambah seperti kalium humat, PTBA tak hanya menciptakan peluang bisnis baru, tetapi juga berkontribusi langsung pada ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here