Lebah Madu, Pembawa Rezeki Desa Aur Duri

0
1015
Peternak lebah madu di Desa Aur Duri, Rambang Dangku, Muara Enim, Sumatera Selatan, binaan KKKS Medco E&P Indonesia.

Muara Enim, Petrominer – Ternak lebah telah menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat di Desa Aur Duri, Rambang Dangku, Muara Enim, Sumatera Selatan. Apalagi kini mereka mulai tahu bahwa madu berkhasiat bagi imunitas tubuh.

Budidaya lebah madu ini terus bertahan dan berkembang berkat dukungan dan binaan dari KKKS Medco E&P Lematang (Medco E&P). Sejak dibentuknya Kelompok Budi Daya Lebah Madu Karya Maju Bersama, usaha ternak lebah madu terus berproduksi hingga saat ini. Bahkan permintaan madu kian meningkat dan telah dipasarkan ke Provinsi Jambi, Bengkulu, Lampung hingga ke Pulau Jawa.

“Ternak lebah kini menjadi solusi bagi petani di sana sebagai mata pencarian untuk bertahan hidup,” ungkap Manager Field Relation & Community Enhancement Medco E&P South Sumatra Region, Hirmawan Eko Prabowo, saat mendampingi sejumlah wartawan melihat langsung budidaya lebah madu di Desa Aur Duri, Muara Enim, Senin (20/10).

Hirmawan menjelaskan, para petani beternak lebah madu secara berkelompok. Mereka menyiapkan kotak pemeliharaan lebah dan ditempatkan pada lokasi peternakan dengan jarak standar sesuai jenis lebah.

“Madu yang dihasilkan berasal dari lebah madu jenis Apis Cerana. Lebah ini bisa dibudidayakan secara tradisional maupun modern dalam kotak yang bisa dipindah-pindahkan,” jelasnya.

Petani Biasa

Sebelumnya, mayoritas warga Aur Duri hanya mengandalkan pertanian sebagai sumber penghidupan utama. Namun dengan hadirnya kelompok budidaya lebah madu ini, banyak yang beralih profesi  menjadi peternak lebah dengan metode yang terorganisir dan modern.

Dengan semangat kebersamaan dan pelatihan yang diberikan Medco E&P, warga Aur Duri belajar merawat lebah, menjaga kesehatan sarang, dan memanen madu secara tepat waktu agar kualitas produk tetap terjaga. Ini menjadi titik awal bagi mereka untuk meningkatkan kesejahteraan dan membuka peluang usaha yang menjanjikan.

Budidaya lebah madu bukanlah aktivitas sembarangan. Warga menyiapkan kotak pemeliharaan lebah dengan jarak antar kotak yang sesuai standar untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan kesehatan lebah. Setelah sekitar 2-3 minggu, lebah akan membangun sarangnya dan siap dipanen.

Kegiatan budidaya lebah madu tersebut dilakukan secara bersama-sama dengan tata kelola yang baik dan pengawasan ketat. Dengan begitu, jerih payah mereka mampu menghasilkan produk madu dengan standar kualitas yang mumpuni.

Bustam Arifin, salah satu anggota kelompok, menceritakan bahwa dia dulunya hanyalah petani biasa. Setelah mengikuti pelatihan dan bimbangan usaha dari Medco E&P, keahliannya pun bertambah. Hal inilah yang mendorongnya untuk ikut berbudidaya lebah madu.

“Dulu kami hanya petani biasa. Sekarang, lebah-lebah inilah yang menyambung hidup kami. Permintaan madu makin banyak, alhamdulillah,” ucap Bustam sambil memperlihatkan botol madu yang siap dipasarkan.

Kualitas Bunga

Keberhasilan budidaya ini juga sangat bergantung pada keberadaan tanaman bunga yang beragam di sekitar area budidaya. Lebah membutuhkan beragam sumber nektar agar menghasilkan madu dengan rasa dan kualitas terbaik.

Kesadaran warga untuk menjaga lingkungan dengan menanam berbagai tanaman bunga dan mempertahankan ekosistem sekitar menjadi kunci utama untuk menghasilkan madu yang bermutu sekaligus melestarikan alam.

“Kualitas bunga adalah kualitas madu,” ungkap peternak lainnya sambil merawat kotak lebahnya.

Saat pengembangbiakan lebah, usaha memperbanyak tanaman bunga yang disukai lebah merupakan hal yang penting dalam produksi madu, karena lebah memperoleh makanan dari bunga-bunga tersebut. Sehingga produksi madu sendiri tergantung dari kualitas bunga yang ada di sekitar peternakan.

“Para petani yang berternak lebah biasanya melakukan panen secara serentak di lokasi ternak lebah maupun di perkarangan rumah masing-masing. Setelah dikumpulkan, madu dimasukkan ke dalam botol 350 gram dengan kemasan yang menarik untuk dijual,” papar Hirmawan.

Dia berharap ternak lebah madu ini dapat terus memberikan manfaat bagi peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya Desa Aur Duri. Apalagi, sebagai salah satu desa unggulan di Kabupaten Muara Enim pada sektor ekonomi melalui pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan produksi madunya, usaha ini diharapkan dapat berkembang pesat di masa mendatang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here