Sah, BUMD Kepri Miliki Saham Blok Nortwest Natuna

0
236
Penandatanganan perjanjian pengalihan PI kepada BUMD Kepri untuk wilayah kerja Northwest Natuna di kantor Pemprov Kepri, Kamis (24/4).

Tanjung Pinang, Petrominer – Setelah melalui proses panjang, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) akhirnya resmi menjadi salah satu pemegang Participating Interest (PI) Wilayah Kerja Northwest Natuna (Blok NWN). Sementara pemegang PI lainnya adalah Prima Energy AAL Singapore Pte. Ltd. dan Prima Energy Northwest Natuna Pte. Ltd. (PENN) yang juga bertindak sebagai operator.

Penandatanganan perjanjian pengalihan PI tersebut dilakukan di kantor Pemprov Kepri, Kamis (24/4). PT Pembangunan Kepulauan Riau Northwest Natuna menandatangani perjanjian tersebut atas nama BUMD PT Pembangunan Kepulauan Riau.

CEO Prima Energy, Pieters Utomo, mengatakan pengalihan PI ini merupakan bagian dari pelaksanaan ketentuan dalam Kontrak Bagi Hasil (Production Sharing Contract/PSC) serta Peraturan Menteri ESDM No. 37 Tahun 2016 dan perubahannya melalui Permen ESDM No. 1 Tahun 2025. Ketentuan ini mengamanatkan penawaran PI kepada BUMD sebagai bentuk pemberdayaan daerah dan peningkatan partisipasi dalam kegiatan usaha hulu migas.

“Pengalihan PI ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk senantiasa mematuhi regulasi, sekaligus mendorong partisipasi aktif pemerintah daerah sebagai mitra strategis dalam membangun industri hulu migas nasional,” ujar Pieters.

Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa pihaknya akan terus melanjutkan pengembangan lapangan Ande-Ande Lumut (AAL). Dengan begitu, pekerjaan ini dapat segera memasuki tahap produksi dan berkontribusi pada pencapaian target nasional.

Lapangan AAL, yang terletak sekitar 260 km dari Pulau Matak, Kepulauan Riau, merupakan lapangan migas lepas pantai (offshore) di blok Northwest Natuna. Proses pengalihan PI ini menempuh perjalanan panjang, antara lain karena pergantian operator dan revisi rencana pengembangan (Plan of Development/PoD).

“Penandatanganan ini menandai langkah strategis dalam mendorong peran aktif daerah dalam industri hulu migas serta merupakan milestone penting dalam proyek pengembangan offshore di Kepulauan Riau. Kami berharap, pengalihan PI kepada daerah ini tidak hanya memperkuat peran BUMD dalam industri hulu migas, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat setempat,” ungkap Sekretaris SKK Migas, Luky A. Yusgiantoro.

Sementara Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, mengatakan langkah ini menunjukkan sinergi kuat antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku industri migas dalam mendorong pembangunan daerah yang berkelanjutan.

“Kami siap mengemban amanah ini secara profesional agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Kepulauan Riau, khususnya di Natuna dan Anambas,” ujar Ansar.

Lapangan AAL ditemukan melalui pemboran empat sumur eksplorasi, dimulai dari sumur AAL-1X (tahun 2000), AAL-2X dan AAL-3X (2006), hingga sumur appraisal AAL-4X (2016). Berdasarkan uji produksi (Drill Stem Test/DST), formasi K sand menghasilkan minyak sebesar 1.220 BOPD (15° API), dan formasi G sand menghasilkan 800 BOPD (12° API). Lapangan ini memiliki estimasi volume minyak in-place sebesar 214 juta barel (MMSTB) dan potensi produksi mencapai 42,7 MMSTB.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here