PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) terus mencari peluang untuk berkolaborasi bersama beberapa tambang potensial di Sumatera Selatan dan sekitarnya dengan memberikan solusi logistik yang terintegrasi.

Jakarta, Petrominer – PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO IJ) berhasil membukukan kinerja gemilang pada tahun 2023 dengan menggarap proyek fasilitas pendukung pertambangan hauling road di Sumatera Selatan. Pada akhir tahun 2023, RMKO meraih kenaikan pendapatan usaha sebesar 47,4 persen menjadi Rp 272,4 miliar.

“Hingga akhir periode tahun 2023, secara rata-rata Perseroan telah mencapai 102,5 persen target yang telah disesuaikan pada semester kedua sehubungan dengan hambatan operasional yang terjadi pada Kuartal 3-2023,” ungkap Direktur Utama RMKO, Vincent Saputra, dalam jumpa pers terkait kinerja tahun 2023, Kamis (18/4).

Menurut Vincent, pendapatan usaha tersebut berasal dari segmen jasa pertambangan, sewa dan konstruksi. Ketiga segmen ini berkontribusi masing-masing sebesar 52,2 persen, 23,3 persen dan 24,5 persen ke total pendapatan usaha perusahaan.

Seiring dengan peningkatan pendapatan usaha, RMKO mencetak EBITDA yang bertumbuh 64,0 persen menjadi Rp 76,1 miliar.  Perusahaan juga berhasil menggenjot kinerja Kuartal 4-2023 dengan peningkatan laba bersih 193,4 persen menjadi Rp 18,1 miliar.

“Pada akhir Desember 2023, RMKO mencatatkan laba bersih sebesar Rp 19,8 miliar sepanjang tahun 2023,” jelasnya.

Seiring dengan peningkatan laba bersih, modal RMKO juga mengalami peningkatan sebesar 111,3 persen menjadi Rp 246,3 miliar. Dengan peningkatan laba tersebut, RMKO dapat menjaga rasio-rasio keuangan sesuai dengan ketentuan kredit, DER berada di level 1,17 kali pada tahun 2023.

Liabilitas juga meningkat 151,8 persen menjadi Rp 535,2 miliar disebabkan oleh peningkatan utang finansial sebesar 284,0 persen menjadi Rp 259,9 miliar yang digunakan untuk keperluan investasi dan modal kerja. Seiring dengan aktivitas investasi tersebut, aset RMKO meningkat 131,4 persen menjadi Rp 535,2 miliar, disebabkan oleh penambahan uang muka pembelian aset, penambahan aset dan penambahan aset hak guna.

Lebih lanjut, Vincent menyampaikan bahwa tahun 2023 adalah periode investment stage dan menantang bagi RMKO. Pasalnya, operasional perusahaan sempat terdampak karena klien utama RMKO yaitu tambang in-house milik RMKE sempat berhenti beroperasi selama tiga bulan akibat sanksi administrasi dari regulator.

Namun pada Kuartal 4-2023, RMKE telah menyelesaikan pemenuhan sanksi tersebut dengan baik sehingga operasional bisa kembali normal pada pertengahan November 2023. Pada sisa waktu yang singkat, RMKO berhasil mengoptimalkan kinerja keuangan akhir tahun 2023 dengan ditopang segmen usaha baru yaitu konstruksi fasilitas pendukung pertambangan hauling road.

“Kami lebih optimistis sehingga RMKO menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp 380 miliar dan laba bersih sebesar Rp 62,9 miliar pada tahun 2024,” tegasnya.

Sementara Direktur Keuangan RMKO, Nathania Pricilla Saputra, menambahkan bahwa pada tahun 2023 kinerja operasional segmen tambang cukup terdampak. Namun perusahaan bersyukur masih dapat mempertahankan kinerja keuangan pada fase investasi ini dengan segmen sewa dan konstruksi yang menjadi penopang kinerja keuangan tahun 2023.

“Pada tahun 2024, kami akan terus mencari peluang untuk berkolaborasi bersama beberapa tambang potensial di Sumatera Selatan dan sekitarnya dengan memberikan solusi logistik yang terintegrasi. Kolaborasi ini akan meningkat volume jasa pertambangan dan secara paralel meningkatkan kinerja segmen sewa dan konstruksi,” ucap Nathania.

Management Team PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here