Ilustrasi tambang batubara.

Jakarta, Petrominer – PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO IJ) melanjutkan kerja sama kedua dengan PT Atlas Resources Tbk (ARII), melalui anak usahanya PT Gorby Putra Utama (GPU). Dalam kerja sama ini, RMKO akan membangun dan mengoperasikan Coal Crushing Plant (CCP) 2 dan fasilitas tambang pendukung lainnya serta memberikan jasa logistik batubara di hulu.

Direktur Utama RMKO, Vincent Saputra, mengatakan kerja sama ini merupakan salah satu bentuk implementasi strategi RMKO untuk mengoptimalkan bisnis jasa pertambangan melalui peningkatan utilisasi aset dengan melihat peluang-peluang baru di luar area tambang PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) di Kabupaten Enim Sumatera Selatan.

“Kami melihat area Sumatera Selatan masih memiliki peluang besar untuk dioptimalkan produksi batubaranya dengan pembangunan infrastruktur yang lebih terintegrasi. Berbekal pengalaman yang telah kami lakukan di area operasional utama kami di Enim dan kolaborasi RMK Grup, kami yakin dapat mengoptimalkan produksi batubara di tambang milik ARII,” ujar Vincent, Selasa (22/7).

Dia menjelaskan, kerja sama ini dilakukan bersama dengan grup usaha PT Rantai Mulia Kencana (RMK) yang akan membiayai pembangunan CCP 2 dengan kapasitas 650 tph dan fasilitas pendukung lainnya di area tambang GPU senilai Rp 25 miliar. Pada kerja sama sebelumnya RMK juga mendanai pembangunan CCP 1 sebesar Rp36 miliar, sehingga total pendanaan yang digelontorkan RMK pada proyek ini mencapai Rp 61 miliar.

Atas kerja sama ini, GPU akan membayar pengembalian pendanaan kepada RMK berdasarkan jumlah produksi sesuai perjanjian sebesar 200 ribu MT batubara per bulan dan pembelian batubara dengan mekanisme FOB barge dari produksi CCP 2. Selain pembayaran kepada RMK, GPU juga akan membayar jasa kepada RMKO dari volume jasa batubara yang diperoleh dari CCP 1 dan 2 dengan total 400 ribu MT batubara per bulan termasuk stockpile management, dump truck loading, hauling, loading tongkang hingga penyediaan alat berat serta maintenance.

“Kerja sama kedua ini akan berlaku selama 60 bulan sejak dilakukan serah terima CCP 2 oleh RMKO ke GPU dan dapat diperpanjang berdasarkan keputusan para pihak,” ujar Vincent.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasional RMKO, William Saputra, menyampaikan sangat optimistis kerja sama ini bisa menjaga pertumbuhan kinerja operasional dan keuangan yang berkelanjutan, tidak hanya RMKO saja namun juga RMK Grup Indonesia. Apalagi, pembangunan CPP 1 dan 2 ditargetkan selesai pada semester kedua tahun ini, sehingga kerja sama ini sudah dapat memberikan kontribusi pada kinerja keuangan RMKO.

“RMKO hadir sebagai solusi logistik batubara di hulu dengan fasilitas yang lebih terintegrasi untuk mengoptimalkan volume produksi tambang-tambang yang memiliki isu bottlenecking karena infrastruktur,” kata William.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here