
Aljazair, Petrominer – PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) kembali menegaskan eksistensinya di panggung energi dunia. Sebagai bagian dari Subholding Upstream Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan bersama PT Pertamina Internasional EP (PIEP), Pertamina Drilling tampil di Africa & Mediterranean Energy & Hydrogen Exhibition and Conference (NAPEC) 2025 yang digelar di Aljazair, 6 – 8 Oktober 2025.
Menurut Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita, ajang NAPEC menjadi titik temu pelaku industri energi global untuk memperkenalkan teknologi terbaru dan berbagi strategi menuju transisi energi berkelanjutan. Kehadiran Pertamina Drilling menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperkuat posisi di kancah internasional, khususnya di sektor jasa pengeboran minyak dan gas bumi (migas).
“Partisipasi di NAPEC 2025 merupakan langkah strategis untuk memperkenalkan kapasitas teknis dan inovasi Indonesia di panggung global. Kami bukan sekadar penyedia jasa pengeboran, tetapi bagian dari solusi strategis Indonesia untuk mencapai ketahanan energi dan kedaulatan industri hulu migas,” ujar Avep dalam siaran pers yang diterima PETROMINER, Senin (27/10).
Di ajang bergensi tersebut, Pertamina Drilling menampilkan serangkaian inovasi berbasis keselamatan dan keberlanjutan. Salah satunya adalah sistem real time monitoring yang mampu mendeteksi potensi tindakan tidak aman di lapangan secara langsung. Ini merupakan sebuah terobosan penting dalam menjaga keselamatan pekerja dan keandalan operasi.
Selain itu, perusahaan juga memperkenalkan Integrated CCS/CCUS, Engineering, Supervisory and Services (ICESS), layanan terintegrasi yang mencakup injeksi karbon (CCS/CCUS), pengelolaan fasilitas pengumpul, pipa injeksi CO₂, hingga pemantauan sumur. Teknologi ini menjadi bagian dari komitmen Pertamina Drilling dalam mendukung dekarbonisasi dan efisiensi energi di sektor hulu migas.
“Pertamina Drilling berkomitmen untuk terus berinovasi, memperluas kerja sama internasional, dan menghadirkan praktik pengeboran yang aman, efisien, serta berkelanjutan. Dengan kombinasi teknologi modern, SDM unggul, dan komitmen HSSE yang kuat, Pertamina Drilling meneguhkan perannya sebagai duta energi Indonesia di panggung dunia,” ujar Avep.
Saat ini, dengan pengalaman lebih dari satu dekade, Pertamina Drilling mengoperasikan 53 rig onshore dengan kekuatan 300–2.000 horsepower (hp), 2 rig offshore workover berkapasitas 550 hp, serta 3 jack-up rig hasil kolaborasi strategis bersama perusahaan internasional ADES.
Dengan total kapasitas tersebut, Pertamina Drilling menjadi perusahaan jasa pengeboran terbesar di Asia Tenggara, dan membuktikan kemampuan anak bangsa mengelola operasi skala besar dengan standar internasional.
Selain layanan pengeboran konvensional, Pertamina Drilling juga menyediakan lebih dari 16 jenis jasa associated drilling untuk mendukung kegiatan operasional melalui Integrated Project Management (IPM). Layanan ini mengintegrasikan berbagai teknologi dan keahlian untuk memastikan pengeboran berlangsung lebih cepat, efisien, dan aman. Di bidang IPM ini, Pertamina Drilling menawarkan empat jenis kontrak antara lain IDESS (Integrated Drilling, Engineering, Supervisory Services), Semi IPM, Full IPM, dan End To End well construction.


























