
Jakarta, Petrominer – Ketua dan Anggota Komite BPH Migas telah dilantik oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, Senin (10/11). Selain diminta meningkatkan pengawasan harga jual eceran bahan bakar minyak (BBM), BPH Migas juga diperintahkan untuk menetapkan tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa (toll fee) secara adil dan transparan.
“Saya minta khusus untuk BPH Migas ini mengenai dua hal. Menyangkut dengan BBM bersubsidi, kemudian menyangkut dengan toll fee. Kita harus mampu melakukan efisiensi, karena salah satu yang membuat kenapa gas kita mahal adalah terkait dengan toll fee yang mahal,” tegas Bahlil dalam sambutannya.
Lebih lanjut, dia meminta kepada BPH Migas untuk melakukan evaluasi secara komprehensif terhadap struktur biaya-biaya toll fee yang sudah mencapai titik break even point (BEP).
“Setelah hitung kembali yang sudah BEP, jangan lagi dibuat mahal-mahal, itu nanti arahnya semua ke industri tollfee-nya itu. Yang sudah bagus silahkan dijalankan yang belum bagus silahkan diperbaiki,” ungkap Bahlil.
Dengan toll fee yang rendah, menurutnya, industri akan menggeliat sehingga akan meningkatkan investasi di sektor industri yang mengandalkan gas sebagai bahan baku. Hal ini juga akan meningkatkan daya saing produk dalam negeri serta memperkuat ketahanan energi dan hilirisasi nasional.
Dalam kesempatan itu, Bahlil juga meminta kepada BPH Migas untuk menjaga ketersediaan dan kelancaran pasokan BBM menjelang Natal Tahun 2025 dan Tahun Baru 2026 terutama di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).
“Kita harus membuat tim yang baik untuk menjaga jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam menuju Natal dan tahun baru, khususnya ketersediaan BBM, kemudian suplai BBM terutama daerah-daerah 3T itu harus adil juga sama dengan di daerah-daerah di Jawa,” ucapnya.
Kini, BPH Migas dipimpin oleh Wahyudi Anas, sebagai Ketua. Sementara para anggota komitenya adalah Arief Wardono, Bambang Hermanto, Baskara Agung Wibawa, Eman Salman Arief, Erika Retnowati, Fathul Nugroho, Harya Adityawarman, dan Hasbi Anshory.

























