Manfaatkan Listrik, Hasil Panen Bunga Krisan Meningkat

0
314
Green house kebun bunga krisan (chrysanthemum) milik Ketua Kelompok Tani Krekleli, James Mogi, di Desa Kakaskasen II, Kota Tomohon, Sulawesi Utara yang memanfaatkan program Electrifying Agriculture dalam proses budidayanya.

Tomohon, Petrominer – PT PLN (Persero) terus memperluas penerapan program Electrifying Agriculture (EA). Petani bunga krisan (chrysanthemum) di Desa Kakaskasen II, Kota Tomohon, Sulawesi Utara telah merasakan manfaatnya. Hasilnya, proses budidaya jadi lebih efisien dan produktif, hasil panen meningkat, dan kesejahteraan petani pun ikut tumbuh.

Ketua Kelompok Tani Krekleli, James Mogi, mengungkapkan penggunaan listrik telah membawa perubahan besar bagi usaha taninya. Kini, proses budidaya jadi lebih mudah dan hasil panen meningkat signifikan.

“Dulu, bunga yang kami tanam hanya bisa dipanen sekitar 60 persen. Setelah ada binaan dan dukungan dari PLN, kami bisa memproduksi lebih baik, sampai 90 persen. Karena pengaruh lampu terhadap bunga ini sangat menentukan produksi,” ujar James, Senin (10/11).

Penggunaan listrik tidak hanya untuk penerangan di area green house, tetapi juga untuk sistem penyiraman berbasis pompa air listrik. Energi listrik juga dimanfaatkan untuk mengoperasikan peralatan pertanian lain yang mendukung proses budidaya.

“Sekarang kami pakai listrik daya 5.500 VA (voltampere), cukup untuk penerangan dan pompa air. Biaya listriknya sekitar Rp 600 ribu per bulan, tapi hasil panen bisa mencapai Rp 15 juta. Dulu sebelum ada bantuan PLN, penghasilan kami hanya sekitar Rp 5 juta,” ungkapnya.

Kelompok Tani Krekleli yang beranggotakan 10 petani ini juga telah merasakan manfaat ekonomi yang lebih luas. Selain memenuhi permintaan lokal dari Kota Tomohon yang dikenal sebagai Kota Bunga, kelompok ini bahkan sempat menembus pasar ekspor ke Singapura.

“Waktu itu, kami sempat ekspor sedikit ke Singapura. Bunga dari Tomohon diterima karena kualitasnya sangat baik,” kata James.

Strategi

General Manager Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo (UID Suluttenggo), Usman Bangun, menjelaskan program EA merupakan bagian dari strategi PLN dalam mendorong transisi energi yang berkelanjutan, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat. Melalui EA, PLN membantu petani mengadopsi teknologi modern berbasis listrik yang efisien, ramah lingkungan, dan mampu meningkatkan nilai tambah hasil pertanian

“Selain memperkenalkan EA, PLN juga hadir di tengah masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) untuk meningkatkan produktivitas dan mewujudkan kemandirian energi di sektor pertanian,” ujar Usman.

Keberhasilan petani bunga Krisan di Tomohon menjadi wujud nyata bahwa transisi energi dapat berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. PLN pun akan terus memperluas program ini ke berbagai daerah agar manfaatnya dirasakan semakin luas. 

Melalui program ini, PLN tidak sebatas memberikan bantuan fasilitas, tetapi juga aktif mendampingi petani melalui edukasi dan solusi teknis untuk pemanfaatan energi yang optimal dan efisien.

“PLN hadir membantu petani di Tomohon melalui penyediaan fasilitas green house dan peralatan berbasis listrik yang mendukung proses produksi bunga Krisan. Dengan penerangan yang cukup, pertumbuhan bunga menjadi lebih optimal,” jelasnya.

Program EA tidak hanya menyasar petani bunga. Peternak dan kelompok usaha lain juga menjadi sasaran, apalagi mereka membutuhkan teknologi listrik untuk meningkatkan efisiensi dan hasil produksi.

“Kami ingin menciptakan ekosistem berkelanjutan antara PLN, petani, dan masyarakat sekitar. Dengan listrik, produktivitas naik, ekonomi daerah tumbuh, dan kesejahteraan masyarakat pun meningkat,” ujar Usman.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here