Produksi dan pemanfaatan batubara untuk kebutuhan domestik selama lima tahun terakhir.

Jakarta, Petrominer – Pandemi Covid-19 memberi dampak signifikan bagi kinerja subsektor Mineral dan Batubara (Minerba) tahun 2021. Ini terlihat dari produksi mineral dan batubara yang tidak bisa mencapai target yang telah ditetapkan. Sebaliknya, realisasi investasi dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di subsektor ini justru meningkat.

Direktur Jenderal Minerba, Ridwan Djamaluddin, menyampaikan bahwa realisasi PNBP dan investasi melebihi target yang sudah ditetapkan. Realisasi investasi menyentuh nilai US$ 4,52 miliar atau 105 persen dari target. Sementara PNBP realisasinya lebih besar lagi, yakni hingga 192 persen atau setara dengan Rp 75,15 triliun.

“Tahun 2021, realisasi investasi subsektor minerba mencapai US$ 4,52 miliar atau 105 persen dari rencana US$ 4,306 miliar. Untuk tahun 2022, rencana investasi di minerba adalah US$ 5,01 miliar. Kami menyadari kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung tapi kami tetap optimis tahun 2022 akan terjadi peningkatan investasi di minerba,” ujar Ridwan dalam konferensi Pers Capaian Kinerja Tahun 2021 dan Rencana 2022 Minerba, yang digelar secara daring, Kamis (20/1).

Capaian melebihi target juga ditorehkan oleh PNBP, yakni sebesar Rp 75,16 triliun atau 192,2 persen dari target. Padahal sebelumnya, PNBP tahun lalu hanya dipatok sebesar Rp 39,1 triliun.

Untuk tahun 2022, target penerimaan PNBP minerba diturunkan menjadi Rp 42,36 triliun, jauh dibandingkan penerimaan tahun 2021. Hal ini karena rencana tahun 2022 dibuat berdasarkan asumsi produksi batubara sebesar 550 juta ton dengan Harga Batubara Acuan (HBA) senilai US$ 67,3,.

“HBA itu dinamis sifatnya, kita juga memperkirakan HBA-nya akan lebih dari US$ 67,3 sehingga mudah-mudahan nanti realisasi tahun 2022 juga cukup tinggi, dan juga dari volume produksi kami memperkirakan akan jatuh di 550 juta ton di mana diwujudkan dari RKAB yang sudah kita keluarkan selama ini,” jelas Ridwan.

Selain capaian realisasi nilai investasi dan PNBP, dalam kesempatan yang sama Ridwan juga memaparkan capaian minerba lainnya di tahun 2021 dan rencana tahun 2022.

Produksi dan pemanfaatan mineral tahun 2021.

Untuk mineral tahun 2021, produksi mineral Katoda tembaga sebesar 289,5 ribu ton, emas 78, 9 ton, perak 397,2 ton, timah 34,5 ribu ton, ferronickel 1.585 ribu ton, Nickel Pig Iron 799,6 ribu ton, dan Nickel Matte sebesar 82,3 ribu ton.

“Produksi Timah tahun 2021 hanya tercapai 49 persen dikarenakan terhambat akibat wabah Covid-19 yang berdampak terhadap kinerja operasional produksi. Sedangkan penurunan produksi Nickel Pig Iron dan Nickel Matte disebabkan Furnace Rebuild di PT Vale dan pembatasan jam operasional pada smelter lain, jadi alasan operasional,” ungkap Ridwan.

Sementara itu, pemanfaatan batubara domestik memang terus mengalami peningkatan. Namun di tahun 2021, produksi batubara dalam negeri hanya mencapai 614 juta ton dengan realisasi pemanfaatan untuk dalam negeri sebesar 133 juta ton. Keduanya tidak mampu mencapai target yang ditetapkan sebelumnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here