Kolaborasi ABB dan Ditjen Gatrik untuk Gawai Proteksi Arus Sisa 

0
284
Plt. Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Bayu Nugroho, bersama Head of Sales ABB Smart Buildings and Smart Power Division Indonesia, Gerrid Nickolas, melakukan penyerahan plakat pada acara sosialisasi implementasi Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS) di Jakarta, awal September 2025 lalu.

Jakarta, Petrominer – ABB dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)  menjalin kemitraan untuk mendorong peningkatan keselamatan kelistrikan dengan mempromosikan penerapan Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS) di seluruh bangunan. Ini merupakan langkah preventif terhadap risiko listrik di seluruh penjuru negeri.

Presiden Direktur dan Country Holding Officer ABB Indonesia, Gerard Chan, mengataoan inisiatif ini menjadi langkah strategis dalam mengurangi risiko kebakaran, dan mencegah kecelakaan akibat listrik. Upaya ini juga bakal melindungi masyarakat dan bangunan melalui sistem instalasi yang lebih aman.

“Keselamatan adalah prioritas utama ABB, dan kami berkomitmen menyediakan solusi teknologi yang melindungi masyarakat serta aset mereka dari risiko bahaya kelistrikan,” ujar Gerard Chan dalam siaran pers yang diterima PETROMINER, Rabu (15/10).

Melalui kolaborasi ini, ABB ingin mendorong kesadaran nasional akan pentingnya GPAS, dan menjadikannya fitur wajib di setiap sistem kelistrikan di Indonesia. Didukung Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (Ditjen Gatrik), Kementerian ESDM, kerja sama ini difokuskan pada kampanye edukasi nasional yang bertujuan memperkuat pemahaman publik tentang peran krusial GPAS dalam melindungi jiwa dan aset.

Saat ini, Kementerian ESDM tengah menyusun Rancangan Peraturan Menteri ESDM tentang Penerapan GPAS pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah yang akan mewajibkan penggunaan GPAS, dimulai dari gedung-gedung pemerintahan sebelum diperluas ke sektor lainnya.

Untuk mendukung implementasi kebijakan ini, ABB dan Ditjen Gatrik  akan melaksanakan berbagai kegiatan, termasuk kampanye kesadaran publik, pelatihan teknis, dan sosialisasi lintas sektor. Program ini ditujukan bagi para instalatir, operator gedung, serta masyarakat umum, dengan materi edukatif seputar pemasangan dan perawatan GPAS yang tepat dan efektif.

Sementara Plt. Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan, Ditjen Gatrik, Kementerian ESDM, Bayu Nugroho, menegaskan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap risiko penggunaan listrik. Ini merupakan langkah krusial dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman.

“Masyarakat perlu memahami risiko penggunaan listrik, mulai dari kejut listrik hingga potensi kebakaran. GPAS mampu memberikan perlindungan terhadap bahaya arus sisa yang dapat menyebabkan kecelakaan listrik maupun kerusakan peralatan,” ungkap Bayu.

Menurutnya, Pemerintah telah melakukan langkah awal untuk meningkatkan kesadaran penerapan GPAS melalui sosialisasi masif kepada masyarakat, khususnya untuk fasilitas publik seperti pasar, gedung pemerintahan, dan perumahan. Edukasi tersebut dilakukan melalui media sosial dan website resmi Ditjen Gatrik pada laman gatrik.esdm.go.id.

Sebagai bagian dari program bersama, ABB dan Ditjen Gatrik telah menyelenggarakan Expert Day pada awal September 2025 di Jakarta. Acara ini mempertemukan kontraktor, pengembang, dan profesional bangunan dari berbagai daerah, dengan sesi diskusi yang dipandu oleh pakar dari sektor pemadam kebakaran, medis, dan teknik bangunan. Selain itu, ABB juga telah berpartisipasi dalam penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD) dan menjadi tuan rumah kunjungan lapangan ke pabrik ABB di Bekasi, Jawa Barat.

Kolaborasi ini mencerminkan komitmen ABB dan Pemerintah dalam memperkuat standar keselamatan kelistrikan nasional. Keduanya berupaya mendorong penggunaan GPAS sebagai standar wajib di seluruh sistem kelistrikan, dengan mewujudkan hunian dan tempat kerja yang lebih aman, tangguh, dan berkelanjutan di seluruh negeri.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here