
Surabaya, Petrominer – Petronas Indonesia telah merekrut tujuh talenta terpilih dari Sampang, Madura, untuk ditempatkan di wilayah operasi sebagai Production Operator. Ini merupakan salah satu bentuk dedikasi perusahaan dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) di sekitar wilayah operasi.
Presiden Direktur Petronas Indonesia, Yuzaini Md Yusof, menjelaskan program ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk terus menciptakan dampak positif bagi kehidupan masyarakat, khususnya yang berada di sekitar wilayah operasinya di Jawa Timur. Melalui berbagai Program Pengembangan Masyarakat (PPM), yang salah satu pilar utamanya Powering Knowledge, Petronas Indonesia bertekad untuk turut memainkan peran aktif dalam mendorong pengembangan pengetahuan serta peningkatan kapasitas SDM.
“Kami percaya bahwa pengembangan sumber daya manusia lokal tidak hanya akan menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat, tetapi juga mendukung pertumbuhan industri energi nasional,” ujar Yuzaini, Rabu (18/6).
Lebih lanjut, dia menjelaskan, proses rekrutmen telah dilakukan secara bertahap dan menyeluruh. Dimulai dari seleksi administratif, di mana para peserta dengan latar belakang pendidikan teknik mengirimkan dokumen sesuai dengan persyaratan yang diajukan. Kandidat yang lolos seleksi tahap awal kemudian menjalani serangkaian asesmen yang kemudian dilanjutkan dengan sesi wawancara. Kandidat yang berhasil melalui tahap ini kemudian menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh sebelum menandatangani kontrak kerja dan resmi menjadi bagian dari Petronas Indonesia.
Setelah bergabung, mereka akan mengikuti program pengembangan intensif selama enam bulan di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM) Migas Cepu. Sebagai lembaga pelatihan di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, PPSDM Migas Cepu menyediakan pelatihan teknis, pengembangan pengetahuan, serta sertifikasi kompetensi yang relevan untuk menunjang pekerjaan mereka nantinya.
Selain pelatihan teknis, para talenta lokal ini juga dibekali keterampilan komunikasi, penguasaan bahasa Inggris, serta pengembangan soft skills seperti kepemimpinan dan kolaborasi tim. Program ini dirancang untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan di sektor energi yang dinamis dan kompetitif.
Setelah menyelesaikan program pengembangan tersebut, mereka kemudian akan menjalani on- the-job training selama enam bulan berikutnya. Tahapan tersebut memberikan kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan pengalaman langsung di lapangan sebelum nantinya ditempatkan di anjungan lepas pantai untuk mendukung persiapan proyek pengembangan lapangan Hidayah.
“Program ini tentunya juga melengkapi berbagai inisiatif pengembangan masyarakat lainnya yang telah dijalankan di Madura dan berfokus pada peningkatan kualitas hidup melalui pendidikan serta upaya-upaya pembangunan sosial yang menjawab kebutuhan masyarakat setempat,” ujara Yuzaini.
Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa, Anggono Mahendrawan, menyambut baik dan mendukung langkah Petronas Indonesia dalam memberdayakan masyarakat lokal melalui program pengembangan ini Program ini disebutnya sejalan dengan visi SKK Migas untuk menjadikan industri migas sebagai penggerak pembangunan ekonomi daerah.
“Kami berharap upaya seperti ini dapat terus ditingkatkan dan menjadi inspirasi bagi pelaku industri lainnya,” ujar Anggono.
Saat ini, Petronas melalui beberapa anak perusahaannya menjadi operator untuk Kontrak Bagi Hasil Wilayah Kerja Ketapang, North Madura II, North Ketapang, dan Serpang, yang terletak di lepas pantai Jawa Timur, serta Wilayah Kerja Bobara di lepas pantai Papua Barat. Selain itu, Petronas juga merupakan mitra untuk enam Kontrak Bagi Hasil lainnya yang terletak di darat dan lepas pantai Sumatra, Laut Natuna, Jawa Timur, serta Indonesia Timur.

























