Cangkang kelapa sawit yang digunakan dalam cofiring di PLTU Tembilahan.

Surabaya, Petrominer – PT PLN (Persero), melalui anak usahanya PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), sukses melakukan uji coba penggunaan 100 persen biomassa cangkang kelapa sawit untuk bahan baku pengganti batubara (co-firing) di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tembilahan dengan kapasitas 2×7 megawatt (MW) di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan penggunaan 100 persen biomassa dalam uji coba High Co-Firing (HCR) yang dilaksanakan pada 15 Juni 2022 lalu ini merupakan yang pertama di Indonesia. Ini sekaligus sebagai jawaban masa depan energi bersih di Tanah Air.

“100 persen biomass firing ini adalah bentuk konsistensi PLN Group dalam menghadirkan energi bersih untuk Indonesia yang lebih baik. Sebagai pionir, keberhasilan ini juga saya harapkan dapat menjadi pemacu motivasi untuk dapat diterapkan pada PLTU lainnya,” ungkap Darmawan, Kamis (16/6).

Sebagai salah satu dari program PLN “Green Booster“, co-firing digadang untuk mendukung target bauran energi baru terbarukan nasional. Inilah yang mendorong PLN untuk terus mengoptimalisasi penerapan co-firing hingga mencapai kapasitas 1,8 gigawatt.

Dari target 52 lokasi tahap implementasi pada tahun 2025, saat ini co-firing biomassa telah diimplementasikan di 31 lokasi, dengan pemanfaatan 175 ribu ton biomassa. Capaian ini, menghasilkan produksi 185 GWh energi bersih, dan penurunan 184 ribu ton CO2.

“Akselerasi program co-firing ini menjadi bukti nyata keseriusan PLN dalam mendukung pemerintah menekan emisi karbon di Tanah Air untuk mencapai target carbon neutral pada tahun 2060,” tegas Darmawan.

Kalori Tinggi

Sementara Direktur Operasi 1 PJB, Yossy Noval, menjelaskan bahwa pengujian co-firing di PLTU Tembilahan dilaksanakan secara bertahap sesuai prosedur yang direncanakan. Tahap awal dimulai dari 25 persen penggunaan biomassa sebagai bahan bakar pengganti pada Minggu (12/6) hingga selesai 100 persen firing biomassa pada Rabu (15/6). Evaluasi dilaksanakan setelah pengujian selesai dilakukan.

Berdasarkan evaluasi bersama, didapatkan hasil pemantauan teknis yang menunjukkan parameter operasi masih dalam batasan normal, beban 7 MW dapat dijaga dengan stabil, dan tidak terjadi load derating hingga maksimum 100 persen biomassa. Sebaliknya, data menunjukkan potensi perbaikan fuel flow dan NPHR cukup signifikan prosentasenya karena cangkang sawit memiliki nilai kalori yang tinggi.

Dari aspek lingkungan, cangkang kelapa sawit memiliki kadar sulfur yang lebih rendah dari batubara sehingga emisi yang dihasilkan juga menunjukkan penurunan. Cangkang yang digunakan berasal dari limbah perkebunan, rendah abu dan termasuk sebagai karbon netral, sehingga akan berimbas kepada lingkungan yang lebih baik.

PJB sebagai pionir dalam co-firing telah menerapkan inovasi tersebut pada 14 PLTU yang tersebar di seluruh Indonesia. per 14 Juni 2022, penerapan co-firing oleh PJB telah menghasilkan total energi hijau sebesar 100,28 GWh.

“Jika dibandingkan tahun 2021 dengan total energi hijau dari co-firing sebesar 140,49 GWh, terjadi proyeksi peningkatan produksi yang cukup signifikan hingga akhir tahun 2022,” ujar Yossy.

Manfaat Co-Firing

Co-firing merupakan proses penambahan biomassa sebagai bahan bakar pengganti parsial ke dalam boiler batubara. Proses co-firing dilakukan tanpa menambah biaya (capex) ataupun membangun pembangkit EBT (biomassa) baru, sehingga sangat competitive. Benefit yang diharapkan dengan program co-firing pada PLTU batubara adalah reduksi emisi, penghematan biaya pokok penyediaan listrik dan meningkatkan fuel alternate competitiveness bagi PLN.

Program co-firing PLTU batubara dengan biomassa merupakan salah satu dari Program PLN “Green Booster” untuk mendukung target bauran energi EBT nasional. PJB menjadi pelopor dalam kegiatan co-firing PLTU di Indonesia.

Kepeloporan itu ditandai dengan dilakukannya Go Live Co-Firing Biomassa pada 10 Juni 2020 di unit pembangkit Paiton. Keberhasilan ini menjadi buah dari serangkaian studi yang dilakukan PJB terkait co-firing sejak tahun 2019.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here