
0Pekanbaru, Petrominer – Haru dan senyum penuh harapan mengiringi pelepasan 36 Putra terbaik dari berbagai desa di Provinsi Riau. Mereka bukan berangkat untuk pergi berlibur, melainkan memulai babak baru dalam hidup sebagai pejuang untuk menjadi calon pekerja di industri migas melalui program vokasi yang diinisiasi oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Sabtu (23/8) lalu, para calon siswa ini secara resmi diberangkatkan dari Bandara Pekanbaru menuju pusat pelatihan Indonesia Drilling Training Center (IDTC) di Indramayu, Jawa Barat. Selama dua bulan, mereka akan diasah pengetahuan dan kemampuannya secara intensif untuk bisa memenuhi standar industri hulu migas.
Manager Community Involvement & Development PHR, Iwan Ridwan Faizal, mengatakan program vokasi ini lebih dari sekadar pelatihan. Ini adalah jembatan harapan yang dibangun oleh PHR untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) lokal, dengan memberikan mereka keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri dan membuka pintu menuju masa depan yang lebih cerah.
“Program ini dirancang untuk menjawab tantangan ketersediaan tenaga kerja terampil di sektor migas dan sektor pendukungnya, sebuah komitmen nyata dari PHR untuk tumbuh bersama masyarakat di sekitar wilayah operasi,” ujar Iwan usai melepas keberangkatan 36 putra Riau tersebut.
Dia menjelaskan, keberhasilan program ini tidak lepas dari kolaborasi kuat antara berbagai pihak, sebuah konsep yang dikenal sebagai “pentahelix.” PHR tidak bekerja sendirian. Menggandeng dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah, mulai dari kepala desa, perangkat kecamatan, hingga Dinas Ketenagakerjaan. Sinergi ini untuk memastikan seluruh proses berjalan efektif, sejak dari proses rekrutmen hingga pasca pelatihan.
“Kami berharap dengan kolaborasi yang solid, menyiapkan kesempatan bagi para pemuda ini untuk mengasah dan membekali diri dengan keterampilan hingga nanti kembali ke Riau dengan kompetensi tinggi dan siap berkontribusi pada pembangunan daerah,” kata Iwan.
Para peserta yang terpilih berasal dari 23 desa dan kelurahan di sekitar wilayah operasi PHR di 6 Kabupaten/Kota di Riau. Proses seleksi dimulai dari sosialisasi di Kecamatan Mandau, Kecamatan Bangko Pusako, Desa Pantai Cermin, Kecamatan Rumbai, dan Kecamatan Minas. Dilanjutkan tes Ujian Berbasis Komputer atau CBT dan Wawancara dari penguji AKA Migas Palembang, lalu penyaringan berdasarkan berdasarkan hasil wawancara dan nilasi tes CBT tertinggi.
Para peserta akan mengikuti pelatihan intensif yang dirancang khusus untuk memenuhi standar industri migas selama dua bulan di IDTC. Sebanyak 24 orang dididik untuk keahlian Roustabout/Helper dan 12 orang untuk keahlian Mekanik helper/motorist. Materi pelatihan mencakup dasar keselamatan kerja, pengoperasian alat rig, prosedur kerja di lantai bor, dan simulasi lapangan.
Sertifikasi profesi akan diperoleh dari LSP PPSDM Migas Cepu. Pelaksanaan uji kompetensi resmi sesuai skema Juru Ikat Beban atau sesuai kebutuhan proyek.
Seluruh peserta ditargetkan memperoleh sertifikat nasional yang diakui industri migas. Setelah lulus, para alumni ini diharapkan mampu bersaing di dunia kerja, dan juga menciptakan peluang kerja baru.

























