
Jakarta, Petrominer – PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) terus memperkuat ketangguhan organisasi dalam menghadapi risiko operasi pengeboran yang penuh tantangan. Kali ini diwujudkan melalui workshop Incident Command System (ICS), yang digelar bersamaan dengan peresmian ruang Business Support Center (BSC) di Kantor Pusat Pertamina Drilling, Jakarta, Jum’at (25/7).
Dalam sambutannya, Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita, menegaskan pentingnya penerapan ICS sebagai sistem komando terpadu dan terstruktur. Khususnya dalam menghadapi kondisi darurat di industri pengeboran migas, yang dikenal berisiko tinggi.
“Tidak ada ruang untuk kelambanan atau kesalahan saat insiden terjadi. ICS menjadi krusial karena memberikan koordinasi yang rapi, sistem komando yang tegas, dan peran yang terdistribusi secara jelas bukan hanya bagi tim teknis, tapi juga fungsi pendukung bisnis,” ujar Avep di hadapan para peserta workshop.
Dia menjelaskan, workshop tersebut diadakan dengan tujuan untuk memperkuat pemahaman struktur ICS bagi seluruh anggota Business Support Team. Mulai dari pelatihan simulasi peran dalam penanganan darurat, hingga penyelarasan prosedur operasional pada saat krisis.
“Mari kita jadikan kegiatan ini bukan sekadar formalitas, tapi langkah nyata menuju ketangguhan organisasi dalam menghadapi risiko,” tegas Avep.
Dalam kesempatan yang sama, Pertamina Drilling juga meresmikan Business Support Center (BSC). Fasilitas ini adalah sebuah ruang kolaborasi dan pengendali strategis yang akan menjadi bagian penting dalam mendukung respon darurat serta menjaga keberlangsungan operasional bisnis.
“BSC adalah representasi dari komitmen Pertamina Drilling untuk menjadi perusahaan pengeboran yang selalu siap, selalu sigap, dan selalu profesional,” paparnya.

























