Petugas sedang melakukan pemeriksaan di area tanki penampung produksi minyak mentah.

Jakarta, Petrominer – PT Pertamina EP mencatat target kinerja positif sampai akhir Desember 2018. Kinerja tersebut bisa dibilang ditopang oleh tingkat produksi gas bumi. Pasalnya, meski produksi minyak tidak bisa mencapai target, namun Kontraktor Kontrak Kerja Sama migas ini mampu memproduksi gas hingga melampaui target.

Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini mencatat produksi minyak sebesar 79.690 barrel oil per day (BOPD) atau 96 persen dari target 83.000 BOPD. Sedangkan untuk produksi gas, Pertamina EP mencata 1.017 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 103 persen dari target 986 MMSCFD. Sehingga total produksi minyak dan gas bumi menjadi 255.000 barrel oil equivalent per day (BOEPD) atau 101 persen dari target yang ditetapkan sebelumnya yakni 253.000 BOEPD.

“Kami bersyukur karena produksi minyak dan gas (ekuivalen) PT Pertamina EP melebih target yang sudah ditetapkan pada rencana kerja,” ujar Presiden Direktur Pertamina EP, Nanang Abdul Manaf, Selasa (22/1).

Pencapaian tersebut merupakan hasil kontribusi seluruh pekerja dan mitra kerja Pertamina EP dan juga berkat kejelian dalam menjalankan strategi usaha. Kontributor untuk produksi minyak Pertamina EP terutama dari Asset 4 dan Asset 5. Sementara kotributor produksi gas berasal dari Asset 2, Asset 4, dan Asset 5.

Strategi

Sepanjang tahun 2018, menurut Nanang, strategi yang dijalankan untuk mendukung pencapaian produksi antara lain adalah well service, bor pengembangan, work over, implementasi water flood, well service, dan well intervention. Kegiatan perawatan sumur yang sudah dijalankan diharapkan dapat mendukung lifetime sumur existing sehingga menjadi lebih panjang.

Strategi serupa juga akan diterapkan untuk mencapai rencana kerja tahun 2019. Antara lain adalah memenuhi aspek HSSE, fokus eksekusi program kerja bor, Work Over, Well Service dan Well Intervention yang sudah direncanakan, monitor terintegrasi proses pengadaan, monitoring progress fisik dan biaya secara rutin, sinergi antar fungsi sebagai dasar eksekusi Rencana Kerja, serta cost effectiveness.

“Salah satu implementasi di akhir tahun 2018 lalu adalah melaksanakan kegiatan pemboran yang merupakan rencana kerja 2019, bahkan beberapa tajak sumur dilaksanakan di malam pergantian tahun,” jelas Nanang.

Dia juga berharap bahwa Pertamina EP dapat menemukan prospektif pemboran baru dengan nilai komersialitas yang tinggi.

Pencapaian lainnya adalah penurunan decline rate di tahun 2018 menjadi incline rate sebesar 7 persen. Hal tersebut merupakan prestasi tersendiri dan cukup progresif dari beberapa tahun terakhir.

Untuk kinerja keuangan, Pertamina EP mencatat laba bersih sebesar US$ 753 juta.

Selain kinerja operasional, Pertamina EP juga berhasil mendapatkan predikat Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia sebanyak empat predikat emas, 11 predikat hijau, dan empat predikat biru.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here