Jakarta, Petrominer – Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) menggandeng Esri Indonesia untuk meningkatkan kemampuan GIS Modern bagi para anggota IAGI. Upaya tersebut dilakukan melalui kerjasama penelitian, pelatihan, program, dan pengabdian masyarakat menggunakan GIS modern.
Sebuah nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) telah ditandatangani oleh Ketua IAGI Muhammad Burhannudinnur dan Country Sales Manager Esri Indonesia, Christanto Yanuar, dalam acara Esri Indonesia Oil & Gas Community Event 2021 yang diselenggarakan secara virtual, Kamis (11/11) lalu.
Christanto menjelaskan, Esri Indonesia adalah perwakilan resmi dari Esri yang merupakan perusahaan pengembang Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang berkantor pusat di Redlands, California. Di Indonesia, Esri telah menggarap beberapa proyek penting, termasuk pengembangan Infrastruktur Data Spasial Nasional (National Spatial Data Infrastructure/NSDI) yang sedang berlangsung.
“Di luar sektor profesional, Esri Indonesia juga memelihara ikatan yang kuat dengan masyarakat, memberikan layanan kepada berbagai lembaga nirlaba dan pendidikan. Berbekal produk berkualitas dan pemahaman unik tentang platform ArcGIS, kami berkomitmen untuk memberikan solusi yang bertanggung jawab secara komersial untuk Indonesia yang lebih kuat,” ungkapnya.
Sementara Burhannudinnur menyebutkan bahwa berdasarkan kesepakatan itu, IAGI dan Esri Indonesia akan melakukan pertukaran ilmu mengenai penerapan GIS di bidang Geologi pada berbagai sektor. Dengan begitu, pemanfaatan teknologi GIS akan terjangkau lebih luas untuk memecahkan permasalahan spasial di berbagai macam bidang geologi.
“Kami juga sepakat untuk menciptakan ide-ide baru bagi pengembangan inovasi bidang geologi dengan modern GIS melalui program kerja dan penelitian, serta melakukan publikasi program kerja dan aktivitas bersama,” ungkapnya.
Menurut Burhannudinnur, perangkat lunak berbasis GIS dapat dimanfaatkan untuk membantu analisisa data secara kuantitatif dalam penelitian di bidang geologi. Konsep tumpang tindih layer data dan kemampuannya mengelola data spasial beratribut menjadi landasan kemudahan analisis data.
“Sentuhan pemrograman sederhana dapat mengoptimalkan analisa data spasial. Apalagi, efisiensi waktu dan akurasi hasil perhitungan menjadi nilai tambah dalam suatu kegiatan penelitian,” jelasnya.