Penandatanganan kerja sama antara bp, GE Vernova, CARBONCO, PLN Nusantara dan Jawa 1 dalam studi kelayakan CCUS di Indonesia.

Jakarta, Petrominer – Jalan bagi transisi energi di Indonesia menuju net zero emission pada tahun 2060 kian terbuka. Sebuah kesepakatan untuk melakukan studi kelayakan bersama dalam mengembangkan value chain carbon capture utilization and storage (CCUS) ditandatangani pada hari pertama acara International & Indonesia CCS (IICCS) Forum 2023, Senin (11/9).

Kesepakatan terkait rantai suplai penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon tersebut ditandatangani oleh GE Vernova’s Gas Power (GE), CARBONCO dari Korea, BP Berau (bp), PT PLN Nusantara Power (PLN NP), PLN dan PT Jawa Satu Power (Jawa 1). Studi tersebut dilakukan guna mendapatkan solusi bersama untuk dekarbonisasi pembangkit listrik tenaga gas di Indonesia.

MoU ini menjadi tonggak penting dalam membuka jalan untuk mempercepat adopsi teknologi CCUS di Asia. Berdasarkan MoU tersebut, PLN Nusantara Power, Jawa 1, CARBONCO, bp, dan GE Vernova akan berkolaborasi untuk mengatasi seluruh value chain CCUS. Mulai dari penerapan teknologi penangkapan karbon dalam pembangkit listrik berbahan bakar gas hingga pengangkutan CO2 ke terminal impor dan ekspor, serta penyimpanan CO2 yang telah ditangkap di situs Tangguh, Teluk Bintuni, Papua Barat. Studi ini bertujuan untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam mengenai pengembangan value chain CCUS di Indonesia sebagai pusat di kawasan ini.

Proyek bersama ini sejalan dengan upaya penguatan transisi energi Indonesia menuju masa depan yang lebih rendah karbon dengan cepat dan berskala, terutama di sektor pembangkitan listrik.

MoU ini dibuat berdasarkan pengumuman pada bulan Oktober 2022 oleh GE dan CARBONCO untuk bersama-sama menjelajahi rencana integrasi teknologi CCUS dengan pembangkit listrik berbahan bakar gas di wilayah Asia dan Oseania yang didukung oleh teknologi pembangkit listrik GE Vernova. Sejak itu, kedua belah pihak telah mengidentifikasi dan mengembangkan peluang nyata berdasarkan kelayakan ekonomi dan kelayakan proyek.

Presiden & CEO GE Vernova’s Gas Power business Asia, Ramesh Singaram, menjelaskan GE Vernova akan memanfaatkan pengalamannya dalam hal teknologi dan kontrol untuk mengintegrasikan pembangkit listrik gas combined cycle dengan teknologi CCUS milik CARBONCO. Dengan keahlian yang telah terbukti dalam rekayasa pembangkit listrik gas combined cycle, kemampuan operasional, dan integrasi pabrik penangkapan karbon, GE Vernova akan memimpin integrasi ini dengan tujuan memastikan kemampuan pembangkit listrik untuk menyediakan jumlah energi listrik sesuai dengan yang dibutuhkan (dispatchability), dengan intensitas karbon yang lebih rendah, fleksibilitas dan keandalan tinggi, serta biaya yang lebih rendah.

Sementara CARBONCO akan memanfaatkan kemampuan teknologi dan pengalamannya dalam CCUS selama lebih dari 20 tahun untuk melaksanakan berbagai proyek dekarbonisasi global. Selain itu, CARBONCO telah berhasil menyelesaikan FEED (Front-End Engineering Design) dan perancangan rekayasa terperinci untuk penangkapan karbon dengan skala 3.000 ton per hari. CARBONCO akan memanfaatkan keunggulannya dalam standarisasi dan modularisasi pada studi gabungan ini untuk memastikan standar kualitas dan mengurangi resiko ketidakpastian.

“GE Vernova terus memainkan peran penting dalam mendukung pencapaian tujuan energi di kawasan ini, bekerja sama dengan pemain global dan lokal seperti CARBONCO, bp, PLN Nusantara dan Jawa 1,” ujar Ramesh Singaram.

Proyek Tangguh CCUS yang dilaksanakan oleh bp merupakan proyek CCUS terdepan di Indonesia dengan rencana pengembangan yang telah mendapat persetujuan dari Pemerintah tahun 2021, untuk pekerjaan FEED yang sedang berjalan dan rencana pengerjaan proyek dalam waktu dekat. Memiliki kapasitas penyimpanan akhir sekitar 1,8 GtCO2, Tangguh memiliki posisi yang baik dan memiliki potensi besar untuk menjadi pusat CCS pertama bagi penghasil emisi domestik dan internasional.

Untuk tahap awal, di Tangguh, bp berencana untuk menyuntikkan kembali 30+ juta ton CO2 ke dalam reservoir untuk membantu memulihkan produksi gas tambahan melalui Enhanced Gas Recovery (EGR). Ini akan menjadi proyek CCUS skala besar pertama di dunia dengan EGR.

“Sebagai perusahaan energi yang telah lama menjadi mitra strategis bagi Indonesia dan menjadi proyek hub CCUS paling canggih di negara ini, kami bertujuan untuk berperan aktif dalam membantu Indonesia untuk mencapai target Net Zero. Bersama dengan PLN Nusantara, Jawa 1, GE dan CARBONCO, kami akan membuka jalan bagi dekarbonisasi pembangkit listrik di Indonesia dengan potensi injeksi CO2 di Tangguh,” ujar Presiden Regional bp Asia Pasifik, Gas & Low Carbon Energy, Kathy Wu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here