Jakarta, Petrominer – PT PLN (Persero) meningkatkan kehandalan pasokan listrik untuk wilayah DKI Jakarta dengan mengoperasikan empat infrastruktur baru. Ini merupakan wujud komitmen PLN menjadikan listrik sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi.
Keempat infrastruktur kelistrikan tersebut adalah Gas Insulated Substation (GIS) 150 kV Muara Karang Baru, Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) Pulogadung II – New Pulogadung Sirkit 2, GIS 150 kV Pulogadung II, dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Pulogadung II Incomer.
Menurut General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB), Ratnasari Sjamsuddin, beroperasinya infrastruktur kelistrikan ini diharapkan dapat memberikan layanan listrik yang lebih handal dan berkualitas ke konsumen khususnya di sentra perekonomian dan bisnis yang dapat mendorong pertumbuhan usaha.
“Kebutuhan akan pasokan listrik terus meningkat di DKI Jakarta sebagai Ibukota negara yang menjadi pusat pemerintahan sekaligus pusat kegiatan ekonomi nasional. Hal tersebut membuat PLN terus bekerja keras agar senantiasa bisa menyediakan kualitas listrik yang prima,” ujar Ratnasari, Rabu (10/11).
Untuk GIS 150 kV Muara Karang Baru, pemberian tegangan perdana (energize) dilakukan dalam dua tahap. Energize pertama dilakukan Selasa (2/11) pukul 22.11 WIB, dan energize keseluruhan berhasil dilakukan pada Selasa (9/11) pukul 00.18 WIB.
GIS 150 kV Muara Karang Baru dibangun di atas lahan seluas 22.392 m2, dengan investasi senilai Rp 119,8 miliar. Aspek Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam proyek ini sebesar 32,23 persen.
GIS 150 kV Muara Karang Baru dibangun di bawah transmisi eksisting, sehingga dapat langsung memperoleh pasokan listrik dengan membangun 1 tower SUTT 150 KV Incomer yang disambungkan kepada jalur transmisi eksisting tersebut.
“Proyek ini mendapatkan pasokan listrik dari jalur transmisi SUTT 150 kV PIK – Muara Karang Baru, yang disambungkan menggunakan 1 tower SUTT 150 kV Incomer,” ujar Ratnasari.
Sementara itu, tiga proyek infrastruktur kelistrikan lainnya dirampungkan PLN secara berturut-turut. SKTT Pulogadung II – New Pulogadung Sirkit 2 mulai beroperasi Kamis (4/11) pukul 01.15 WIB, disusul pengoperasian GIS 150 kV Pulogadung II pada Jumat (5/11) pukul 03.27 WIB, dan SUTT 150 kV Pulogadung II Incomer pada pukul 16.30 WIB.
Pembangunan ketiga proyek ini menelan biaya investasi senilai Rp 198,7 miliar, dengan TKDN sebesar 59,67 persen. Ketiga proyek ini dibangun dalam rangka meningkatkan keandalan dan kapasitas penyaluran untuk wilayah DKI Jakarta, khususnya Jakarta Timur dan sekitarnya.
Ratna mengatakan, proyek yang terletak di daerah Pulogadung tersebut akan mengalirkan pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tanjung Priok dan Interbus Transformer (IBT) Bekasi.
“Keberadaan proyek GIS 150 kV Pulogadung ini sangat penting karena berada pada jalur tulang punggung sub-sistem kekistrikan Priok-Bekasi,” jelasnya.