Pekanbaru, Petrominer – PHR berhasil menambah produksi sebanyak 2.000 barel minyak mentah per hari (BOPD) dari lapangan tua Obor di Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu. Cadangan minyak yang selama ini terperangkap di antara reservoir utama (attic oil) tersebut behasil dijejak melalui penginderaan seismik 3D.
EVP Upstream Business PHR, Andre Wijanarko, menyampaikan bahwa setelah alih kelola Wilayah Kerja (WK) Rokan ke PHR pada Agustus 2021 lalu, tim pengembangan lapangan terus melakukan evaluasi ulang lapangan-lapangan yang tergolong small-field. Salah satu yang menjadi prioritas adalah lapangan Obor.
“Para perwira PHR dari bagian Asset Development mulai melakukan teknik penginderaan seismik tiga dimensi (3D) terkini pada lapangan-lapangan tua, yang selama ini tidak menjadi prioritas. Metode ini berhasil melihat cadangan potensial yang selama ini tidak terdeteksi,” ujar Andre, Selasa (1/10).
Berdasarkan potensi tersebut, dilakukan pemboran tambahan lima sumur di lapangan Obor, dalam paket pengembangan SLO OPLL Stage-4. Sumur pertama (Obor #4) sudah diselesaikan dan mulai produksi pada 28 September 2024, dengan laju alir 2.144 barel minyak per hari. Eksekusi pemboran empat sumur produksi lainnya rencana akan dilaksanakan tahun 2025 depan.
Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus, mengapresiasi tambahan produksi minyak ini. Apalagi didapatkan melalui optimalisasi produksi dari sumur-sumur existing.
“Kami mengapresiasi upaya-upaya PHR dalam mendukung ketahanan energi nasional, termasuk melalui optimalisasi produksi dari sumur-sumur existing,” ujar Rikky.
Tambahan produksi ini, menurutnya, sebagai bagian dari upaya untuk memastikan bahwa WK Rokan dapat terus mendukung pencapaian target produksi migas 1 juta BOPD dan 12 BSCFD di tahun 2030 mendatang.