
Tangerang, Petrominer – SKK Migas menyatakan siap menjadi fasilitator aktif dalam mendukung ketertarikan dan langkah nyata investor untuk menanamkan modalnya di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas). SKK Migas juga menegaskan siap menjadi mitra yang proaktif, responsif, dan mendukung penuh setiap langkah investasi hulu migas di Indonesia.
Hal ini disampaikan saat SKK Migas mengumpulkan pemimpin dan investor hulu migas dalam IPA Special Session: Building Partnership – Indonesia Oil And Gas Investment, IPA Convex 2025, Rabu (21/05). Kegiatan investor engagement seperti ini merupakan usaha SKK Migas dalam menghadirkan investor dan mempromosikan potensi migas Indonesia.
Daya tarik Indonesia di mata investor migas semakin meningkat seiring dengan dukungan pemerintah yang terus membenahi regulasi, memperkuat konektivitas data, serta menerapkan kebijakan fiskal yang fleksibel. Hal ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan produksi migas nasional guna mendukung ASTA CITA Presiden Prabowo dalam menciptakan ketahanan energi.
Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Rikky Rahmat Firdaus, menjelaskan Indonesia memiliki 128 cekungan sedimen yang dapat dieksplorasi menjadi cekungan migas. Dari 128 cekungan tersebut, hanya 20 cekungan yang berproduksi dan 27 cekungan sudah memiliki penemuan hidrokarbon (discovery basin) namun belum berproduksi, dan ini hanya sekitar 37% dari total jumlah cekungan sedimen yang ada.
“Saat ini terdapat 162 wilayah kerja migas di Indonesia, dengan status cadangan minyak dan gas saat ini sekitar 9 BBOE. Usaha-usaha untuk meningkatkan temuan cadangan dan produksi di cekungan migas dan penambahan WK migas di Indonesia sangat dibutuhkan melalui investasi baru eksplorasi dan penawaran WK migas,” ungkap Rikky.
Dalam kesempatan itu, dia menjabarkan, secara umum terdapat 3 (tiga) mekanisme investasi hulu migas di Indonesia saat ini, yaitu di open area dengan mengajukan usulan WK baru di wilayah terbuka, mekanisme lainnya adalah dengan farm-in pada WK existing, dan yang terakhir adalah strategic partnership dengan operator existing di WK aktif.
“Terkait dengan farm-in opportunity, SKK Migas akan memberikan informasi perihal WK mana yang mengusulkan disclosed data untuk mencari partner, dan akan di-update setiap bulannnya. Dalam hal ini SKK Migas hanya menyampaikan kesempatan tersebut, untuk selanjutnya jika investor tertarik maka bisa langsung menghubungi operator terkait secara B to B. kami akan berikan PIC dari WK yang sedang open data untuk farm out tersebut,” ujar Rikky.
Mekanisme yang terkahir adalah melalui Strategic Alignment/Partnership, di mana pada mekanisme ini operator yang kesulitan dalam mengembangkan suatu lapangan atau potensi eksplorasi dapat bekerjasama dengan investor/kontraktor yang memiliki kemampuan dalam mengembangkan lapangan atau potensi eksplorasi pada kondisi tertentu, tanpa mengubah participating interest di dalam WK tersebut.
“SKK Migas siap menjadi fasilitator aktif dalam mendukung ketertarikan dan langkah nyata investor. Kami akan terus memberikan dukungan penuh melalui informasi area-area berpotensi untuk peluang investasi migas dengan ketersediaan data yang ada, serta koordinasi yang baik untuk mempermudah setiap tahapan investasi di sektor hulu migas,” tegasnya.

























