Presiden Prabowo Resmikan 55 Proyek Energi Terbarukan

0
540
Peresmian pembangunan dan pengoperasian energi terbarukan di 15 provinsi secara daring oleh Presiden Prabowo Subianto, Kamis (26/6).

Bondowoso, Petrominer – Presiden Prabowo Subianto secara daring bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, meresmikan 55 proyek energi baru terbarukan (EBT) yang tersebar di 15 provinsi, Kamis (26/6). Acara ini dipusatkan di area Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Blawan Ijen Unit I di Bondowoso, Jawa Timur.

Presiden Prabowo menyebut momen ini sebagai langkah penting menuju kemandirian atau swasembada energi nasional. Presiden menekankan pentingnya memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak demi kesejahteraan rakyat.

Dari total 55 proyek yang diresmikan, 50 di antaranya sudah siap beroperasi secara komersial. Proyek tersebut meliputi tiga Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dengan total kapasitas 91,9 megawatt, dan 47 PLT Surya (PLTS) dengan kapasitas 27,8 megawatt. Sementara lima proyek PLTP lainnya baru memasuki tahap awal pembangunan dengan kapasitas gabungan 260 megawatt.

Jika seluruh proyek ini berjalan sesuai rencana, tambahan listrik yang dihasilkan diperkirakan mencapai lebih dari 3 terawatt jam per tahun dan kontribusi besar untuk pasokan energi nasional.

Blok Cepu

Pada kesempatan yang sama, Bahlil yang hadir secara langsung pada lokasi peresmian di Bondowoso menyampaikan bahwa pengembangan energi terbarukan merupakan bagian dari strategi nasional dalam menghadapi perubahan iklim dan mencapai target net zero emission pada 2060.

Tak hanya fokus pada energi hijau, Pemerintah juga memberi perhatian pada peningkatan produksi migas. Lapangan Banyu Urip di blok Cepu kini mampu menambah produksi hingga 30 ribu barel per hari. Tambahan ini menjadikan total lifting blok Cepu sebesar 180 ribu barel per hari atau sekitar 25 persen dari total produksi nasional.

Menurut Bahlil, pencapaian ini terbilang cepat. Hanya dalam waktu delapan bulan, proyek tambahan produksi blok Cepu ini berhasil diselesaikan, sepuluh bulan lebih cepat dari jadwal awal.

“Target kita 2029-2030 lifting kita harus 900.000 sampai 1 juta barel dan kami melaporkan 30.000 barrel per day yang ada sekarang ini kerjanya hanya 8 bulan dan maju lebih cepat 10 bulan daripada perencanaan,” ungkap Bahlil.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here