
Balikpapan, Petrominer – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) berhasil melaksanakan kegiatan onstream gas dari anjungan WPS-3 atau kedua Proyek Jumelai, North Sisi, North Nubi (JSN), Jum’at lalu (10/6). Fasilitas produksi ini berlokasi di lapangan Sisi Nubi, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Aliran gas perdana dari anjungan WPS-3 ini menandakan PHM secara resmi menambah produksi gas yang berasal dari Proyek JSN yaitu dari sumur SS-301 sebesar 22,51 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd). Sebelumnya, PHM juga sukses melakukan onstream dari anjungan pertama JML1.
General Manager PHM, Raam Krisna, mengatakan bahwa keberhasilan PHM mengalirkan gas dari proyek JSN ini, baik dari anjungan pertama maupun kedua, merupakan wujud komitmen perusahaan untuk merealisasikan program kerja yang didukung oleh diterimanya persetujuan insentif migas dari pemerintah. PHM merupakan bagian dari Zona 8 Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina.
“Sejak persetujuan insentif migas diberikan di tahun 2021 lalu, seluruh jajaran manajemen dan pekerja PHM terus melakukan berbagai langkah strategis untuk merealisasikan program kerja yang telah disetujui. Selain meningkatkan jumlah aktivitas pengeboran, Kami berhasil menemukan sumber cadangan migas baru dari kegiatan eksplorasi dan eksploitasi yang dapat mendukung pencapaian target produksi migas Indonesia di 2030,” ujar Krisna, Jum’at (17/6).
Selain itu, menurutnya, PHM juga menerapkan praktik-praktik engineering terbaik dalam memelihara dan meningkatkan keandalan fasilitas operasi dan produksi migas yang sudah berumur puluhan tahun sehingga tetap beroperasi secara optimal. Dengan adanya insentif, maka keberlangsungan investasi dan produksi PHM dapat dipertahankan sehingga penyediaan energi bagi kebutuhan nasional dapat tercapai.
Senior Manager Subsurface Development & Planning PHM, Ferico Afrinas, menjelaskan cadangan gas dari Plan of Development (PoD) lapangan North Sisi North Nubi diperkirakan sebesar 82 BSCF dengan kondensat 626 Mstb. Selain dua sumur yang sudah onstream yaitu SS-301 & 302, saat ini PHM fokus menyelesaikan operasional pemboran dan produksi di 10 sumur sisanya.
“Rencananya penambahan produksi lainnya akan dihasilkan melalui sumur SS-302 yang juga berasal dari anjungan yang sama,” ujar Ferico.
Anjungan WPS-3 memiliki desain kapasitas produksi hingga 45 MMscfd. Bersamaan dengan itu, PHM juga telah berhasil menyelesaikan proyek pembangunan anjungan yang ketiga, yakni WPN-4, dan telah ready for drilling sejak tanggal 22 Februari 2022. Saat ini masih dalam proses pengeboran serta ditargetkan akan dapat onstream pada Agustus 2022.
Dengan rencana beroperasinya tiga anjungan Proyek JSN, PHM diperkirakan mampu menambah produksi gas sebanyak 135 MMscfd dan menopang 20 persen produksi migas tahun 2024.