
Balikpapan, Petrominer – PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) terus berupaya meningatkan hubungan yang harmonis dengan perusahaan-perusahaan mitra kerja. Ini dilakukan untuk mendorong kelancaran operasi dan bisnis hulu migas dalam mendukung penyediaan energi nasional
Salah satunya dengan menggelar kegiatan Supplier Engagement Regional 3 atau SINERGI KALIMANTAN pada 6-7 Agustus 2025 lalu. Kegitan yang mengusung tema “Empowering Collaboration, Delivering Excellence” ini mempertemukan lebih dari 300 peserta yang terdiri dari Penyedia Barang/Jasa serta Fungsi Perencana dan Pengguna dari Zona 8, 9, dan 10, bersama dengan para pemangku kepentingan strategis lainnya di sektor hulu migas.
Menurut VP Business Support Regional 3, Farah Dewi, acara ini merupakan wujud nyata konsistensi Perusahaan dalam menjaga keberlanjutan kemitraan strategis dengan para penyedia barang dan jasa.
“Di PHI, kami percaya bahwa hubungan yang harmonis antara Perusahaan dengan perusahaan mitra kerja akan mendorong kelancaran operasi dan bisnis hulu migas Perusahaan yang penting dalam mendukung penyediaan energi nasional,” ujar Dewi, Senin (8/9).
Dia menjelaskan, kegiatan ini diselenggarakan oleh PHI melalui kolaborasi erat dengan Fungsi SCM Zona 8, 9, dan 10, yang bersama-sama membangun ruang komunikasi yang konstruktif, menghadirkan sesi coaching untuk penguatan kapasitas mitra, sekaligus memberikan apresiasi atas kontribusi nyata seluruh mitra kerja yang senantiasa berperan aktif mendukung kelancaran proses pengadaan barang dan jasa di wilayah operasional Regional 3.
Lebih lanjut, Dewi menegaskan bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk menjalankan hubungan bisnis yang obyektif, setara, dan adil sesuai tata nilai Perusahaan dan kepatuhan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Program SINERGI KALIMANTAN yang diinisiasi oleh Fungsi Supply Chain Management (SCM) Regional 3 ini dirancang sebagai forum komunikasi, sosialisasi, serta penguatan sinergi antara perusahaan dan mitra kerja. Dalam upaya meningkatkan pemahaman dan kolaborasi dengan para penyedia barang dan jasa, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan apresiasi, menyosialisasikan kebijakan terkini, memperkuat digitalisasi pengadaan barang dan jasa, serta mendorong partisipasi vendor dalam ekosistem digital Pertamina.
Best Vendor 2025
VP SCM Subholding Upstream, Bongbongan Tampubolon, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas pihak dalam mendukung ketahanan energi nasional.
“Bisnis hulu migas yang didukung oleh SKK Migas adalah penopang penting bagi bangsa ini. Oleh karena itu, sinergi seluruh pihak, baik regulator, perusahaan, maupun penyedia barang/jasa, menjadi kunci keberlanjutan,” ungkap Bongbongan.
Kegiatan selama dua hari ini menghadirkan narasumber internal dan eksternal, di antaranya SKK Migas, Bea Cukai Kalimantan Bagian Timur, PT Surveyor Indonesia, serta manajemen PHI. Materi yang disampaikan meliputi Amandemen PTK 007, perhitungan TKDN, fraud awareness, tata kelola perusahaan, hingga penguatan implementasi CSMS dan digital procurement system. Selain sesi sosialisasi, peserta juga memperoleh akses ke Pojok Asistensi Supplier Regional 3 (KASTURI), yang memberikan coaching one-on-one terkait isu-isu pengadaan, mulai dari TKDN, CSMS, CIVD, hingga GEP SMART.
Sebagai bentuk apresiasi, penghargaan Best Vendor 2025 diberikan kepada enam penyedia terbaik dengan berbagai kategori, termasuk kinerja barang, jasa, verifikasi TKDN, CSMS, dan pemanfaatan IOG e-Commerce. Momentum penting juga ditandai dengan penandatanganan Project Charter Budaya AKHLAK antara General Manager Zona 8, 9, dan 10 dengan enam mitra kerja terpilih, sebagai komitmen bersama dalam menginternalisasikan tata nilai perusahaan.























