Salah satu pabrik paving blok yang berhasil memanfaatkan limbah PLTU Suralaya di Cilegon, Banten.

Cilegon, Petrominer — PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Suralaya berhasil memaksimalkan pengelolaan lingkungan di sekitar operasinya. Tidak hanya ramah lingkungan, namun juga memberikan manfaat secara ekonomis bagi masyarakat serta industri kecil dan menegah.

Genaral Manager UBP Suralaya M Hanafi Nur Rifai mengatakan, pihaknya memberikan perhatian penuh terhadap sistem pengolahan limbah cair dan limbah debu dari pembakaran batu bara pembangkit. Abu sisa pembakaran batu bara pembangkit tenaga uap (PLTU) berupa abu terbang (Fly Ash) dan abu dasar (Bottom Ash) atau disebut Faba.

“Abu sisa pembakaran batu bara di udara di tangkap dengan mengunakan elektrostatic precipitator (EP). Sedangkan Bottom Ash dikumpulan dan disimpan di tempat khusus sehingga tidak berdampak bagi lingkungan sekitar dan bahkan bisa dimanfaatkan secara ekonomis,” kata Hanafi, Kamis (19/5).

Menurut Hanafi, Faba banyak dimanfaatkan industri untuk baham baku semen, campuran pembuatan beton, pavingblok, conblok dan lainnya. Namun untuk pemanfataannya, perusahaan harus terakreditasi di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan memiliki izin pengelolaan limbah sehingga termonitor dari mulai pengambilan dan pemanfataannya.

“Kita sudah melakukan MoU dan limbah Faba ini termonitor pemanfaatannya. Dengan demikian, pemanfaatan Faba memberikan keuntungan bagi industri semen dan industri kecil yang berada di Banten,” jelasnya.

Sedangkan untuk limbah cair, jumlahnya sangat kecil. Limbah B3 seperti oli, kain bekas dan lainnya ditampung di penampungan khusus dan dikelola perusahaan.

“Untuk limbah cari di PLTU kecil sekali. Air laut dipergunakan untuk pendingin dan diolah lagi sesuai baku mutu. Sampai saat ini limbah cair 0,0 sekian persen per tahun,” kata Hanafi.

Secara umum pengelolaan lingkungan dengan sistem pengolahan limbah terintegrasi tersebut diharapkan menjadi model solusi pembangunan PLTU. Program pengelolaan lingkungan tersebut menghantarkan UBP Suralaya meraih ASEAN Energy Award 2015 untuk Clean Coal Technology.

Paving Blok

Salah satu contoh pemanfaatan limbah PLTU Suralaya adalah untuk bahan campuran pembuatan paving blok. Seperti yang telah dilakukan oleh salah satu mitra binaan PT Indonesia Power di Cilegon, Banten, yakni PT Yuro Teknik Mumtazah.

Direktur PT Yuro Teknik Mumtazah, Ahmad Alawi, mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan produksi paving blok, pihaknya mengambil Faba dari PLTU sebagai bahan campuran sebanyak 16 ton per dua hari.

“Produksi pavingblok mencapai 150 meter per hari dengan hitungan per meter terdiri dari 44 pcs paving. Ini karena lahan penampungan kita masih terbatas,” kata Ahmad.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here