
Sorong, Petrominer – PT PLN (Persero) memasok kebutuhan listrik Pertamina EP sebesar 2.075 kiloVolt Ampere (kVA) untuk operasional site Klamono, di Sorong, Papua Barat. Dengan menggunakan listrik PLN, Pertamina EP Papua Field akan mengurangi penggunaan pembangkit diesel sendiri dan berpindah menggunakan listrik PLN.
Manager Pertamina EP Papua Field Site Klamono, Muslim Nugraha, menyampaikan apresiasi atas terealisasinya penyambungan listrik ke site Klamono. Dia pun berharap kerja sama ini dapat membantu produksi migas lebih efisien.
“Kerja sama ini akan menurunkan biaya per barel untuk produksi migas kami, menurunkan emisi karbon secara signifikan, dan mendayagunakan anggaran yang dihemat untuk program kerja lain dalam meningkatkan produksi migas. Ke depannya, kami yakin PLN dapat memberikan layanan listrik yang andal, berkualitas, dan terbaik,” ungkap Muslim, Sabtu (19/5).
Menurutnya, kini Pertamina EP Papua Field dapat lebih fokus pada operasional dan pengembangan bisnis intinya. Dengan pasokan listrik PLN, site Klamono berpotensi menghemat penggunaan 828.000 liter solar per tahun atau setara dengan Rp 18 miliar. Tidak hanya itu, langkah ini juga bakal menurunkan emisi karbon sebesar ekuivalen 253 ton CO2.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Budiono, menjelaskan kolaborasi BUMN ini dilakukan dengan memberi layanan Captive Power Acquisition.
Dengan program tersebut, para pelaku bisnis dapat menghentikan unit pembangkit listrik milik sendiri dan beralih ke listrik PLN. Dengan begitu, para pelaku bisnis bisa fokus meningkatkan produktivitas usahanya.
“PLN siap menghadirkan listrik yang handal sehingga produksi migas Pertamina EP semakin meningkat. Tentunya, kami di PLN siap memberikan layanan terbaik, tidak hanya untuk Pertamina EP Papua Field tapi juga untuk seluruh pelaku bisnis yang ada,” ujar Budiono.