Lombok Timur, Petrominer – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali membagikan konverter kit bahan bakar minyak (BBM) ke liquefied petroleum gas (LPG) untuk Kapal Perikanan Bagi Nelayan Kecil. Sebanyak 471 paket perdana diserahkan kepada para nelayan di Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial, mewakili Menteri ESDM Ignasius Jonan, hari Senin (6/11), membagikan 471 Paket Perdana Konverter Kit Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Liquefied Petroleum Gas (LPG) untuk Kapal Perikanan Bagi Nelayan Kecil di Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Pembagian ini merupakan bagian dari 2.000 unit paket perdana konverter kit yang dialokasikan untuk Kabupaten Lombok Timur,” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Ego Syahrial, di sela acara pembagian paket konversi BBM ke LPG di Labuhan Haji, Senin (6/11).

Sebelumnya, pada tahun 2016 Pemerintah telah mendistribusikan 5.473 unit paket perdana konverter kit di 10 Kota/Kabupaten pada 5 Provinsi. Sementara untuk tahun 2017, akan dilaksanakan pembagian sebanyak 17.081 unit paket perdana konverter kit di 28 Kabupaten/Kota, termasuk di Kabupaten Lombok Timur sejumlah 2.000 paket.

Pembagian paket perdana konversi BBM ke BBG untuk kapal perikanan bagi nelayan kecil di Kabupaten Lombok Timur telah dilakukan sejak 4 Oktober lalu. Hingga tanggal 4 November 2017, sebanyak 1.438 paket di 5 wilayah kecamatan telah dibagikan, yaitu Kecamatan Pringgabaya (228 paket), Kecamatan Sambelia (244 paket), Kecamatan Jerowaru (160 paket), dan Kecamatan Keruak (realisasi 806 dari 897 paket). Ditargetkan pada 18 November nanti, sebanyak 2.000 unit paket konversi ini terdistribusi seluruhnya.

Paket perdana konverter kit ini terdiri dari mesin kapal, konverter kit serta pemasangannya, dan tabung khusus LPG beserta isinya.

Hemat 50 Persen

Ego menjelaskan, selain program BBM Satu Harga, konversi BBM ke LPG bagi nelayan merupakan tindakan nyata dari Program Nawacita yang manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat.

“Kabupaten Lombok Timur mendapatkan jatah yang terbesar dari seluruh kabupaten yang ada di Indonesia,” imbuh Ego.

Berdasarkan data, rata-rata nelayan yang telah menggunakan LPG sebagai bahan bakar, terjadi penghematan yang cukup signifikan bagi nelayan jika dibandingkan menggunakan BBM.

Secara rata-rata kalau nelayan memancing 10 jam, menggunakan BBM harganya Rp 6.450 per liter dengan kebutuhan rata-rata 7 liter. Artinya nelayan perlu mengeluarkan sekitar Rp 45.150. Dengan LPG, hanya cukup 1 tabung, dengan harga Rp 17.000 – 18.000, sehingga bisa berhemat sebanyak Rp 27.500 per hari.

“Kalau dalam sebulan melaut sebanyak 25 hari, Berhemat hampir Rp 700.000 per bulan. Bisa hemat lebih dari 50 persen,” jelasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here