Foto bersama usai melakukan penandatanganan Head Of Agreement Pertamina dengan Microsoft , Jumat (8/1).

Jakarta, Petrominer – PT Pertamina (Persero) melanjutkan program transformasi digital dengan menggandeng Microsoft. Ini dilakukan dalam rangka mewujudkan inovasi, efisiensi, keamanan data operasional perusahaan dari hulu hingga hilir.

Sebelumnya, Pertamina dan Microsoft telah menandatangani nota kesepahaman untuk berkolaborasi pada 8 April 2020 lalu. Kelanjutan kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan pokok-pokok kesepakatan atau HoA (Head of Agreement) antara Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dengan President Director Microsoft Indonesia Haris Izmee, Jum’at (8/1).

Penandatanganan kerjasama yang dilakukan melalui Microsoft Teams itu juga disaksikan President Microsoft Asia Pacific, Andrea Della Mattea.

Menurut Haris, HoA ini memberikan fondasi strategis Microsoft untuk membantu mewujudkan visi Pertamina sebagai perusahaan energi kelas dunia, dan pada saat yang bersamaan memberikan dampak yang signifikan dalam membangun ketahanan ekonomi Indonesia. Microsoft berkomitmen atas kerja sama ini dan memastikan dukungan penuh dari organisasinya.

Sementara Nicke menjelaskan bahwa Pertamina terus melakukan langkah dan terobosan bisnis sebagai perusahaan energi global. Melalui kesepakatan ini, Pertamina bersama Microsoft sebagai perusahaan global yang bergerak di bidang teknologi informasi, dapat membangun komitmen untuk mempercepat transformasi digital.

“Pandemi Covid-19 telah menggeser perilaku konsumen dan semua lini bisnis. Situasi ini telah mengakselerasi proses digitalisasi untuk semua informasi dan teknologi komunikasi. Transformasi digital juga menjadi salah satu agenda strategis Pertamina di semua sektor dengan mengembangkan beberapa hal inti,” ujarnya.

Selanjutnya, langkah pertama yang akan dilakukan Pertamina adalah Horizontal Digital Transformation. Pada aspek ini, dibutuhkan konektivitas/keterhubungan yang luas serta proses integrasi di dalam perusahaan, yakni dalam Pertamina Value Chain, dari Hulu hingga Hilir.

Lalu, kedua, Solution Realtime Analytics Insight yang bertujuan untuk mendukung pengambilan keputusan yang cepat.

“Contohnya solusi Predictive Maintenance di Upstream dan Refinery dapat menghitung ketidaknormalan di fase awal, sehingga pemeliharaan bisa segera dilakukan, untuk meningkatkan keandalan dan produksi,” jelas Nicke.

Ada juga Realtime Monitoring Ship Movement. Teknologi dihadirkan untuk memaksimalkan waktu pengiriman. Ini yang dilakukan pada Digitalisasi SPBU yang telah rampung di mana potensi penerapan artificial intelligence dapat membantu memahami pelanggan lebih baik dan berinovasi untuk meningkatkan layanan kami. Juga dapat digunakan untuk memonitor semua level dan target dari distribusi BBM bersubsidi.

Yang ketiga, lanjut Nicke, Digital Integration dalam semua level kerja, yang bertujuan untuk melakukan improve skill dan budaya kerja serta untuk membentuk digital culture di semua level. Dengan hadirnya Digital Integration ini, Pertamina dapat mengimplementasikan pusat data dan modernisasi aplikasi yang dapat meringkas big data untuk memastikan kebutuhan data di setiap proses bisnis.

Sementara itu, Direktur Penunjang Bisnis Pertamina, M. Haryo Yunianto, menyampaikan, bahwa melalui kerja sama ini, Pertamina Grup telah menerapkan teknologi digital di antaranya Predictive Maintenance. Aplikasi ini dihadirkan untuk memprediksi perawatan kilang sehingga menjaga kehandalan kilang dan memastikan stok produk untuk masyarakat. Untuk memperkuat operasional juga telah diterapkan P-Office yang melakukan otomasi proses administrasi korespondensi di Pertamina dengan menggunakan konsep mobility.

Lainnya, juga digunakan Join Operasional Dashboard dan Corporate Dashboard. Adapun, Modern Workplace dengan Office 365, diterapkan untuk meningkatkan kinerja dengan menggunakan tools kolaborasi seperti Mteams (Vicon) dan penggunaan Microsoft Office secara Cloud untuk meningkatkan kinerja secara kolaborasi.

Untuk memonitor seluruh kegiatan operasional hilir hingga hulu, Pertamina Group memanfaatkan Join Operasional Dashboard. Sementara khusus sektor hulu, menggunakan aplikasi Operasional Dashboard Upstream (UPAD). Penggunaan Infrastruktur & Azure Dev Ops yang berada di Azure Azure Data Center membantu percepatan dalam inovasi serta memantau kinerja seluruh aplikasi yang digunakan di Pertamina. Aplikasi selanjutnya, Pertamina akan menggunakan machine learning berupa Crude Price Analytic, dari platform Microsoft Azure Cloud & Analytic.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here