Jakarta, Petrominer – Perusahaan minyak dan gas bumi (migas) gas asal Italia ENI telah meneken kontrak kerja sama bagi hasil gross split untuk pengelolaan Wilayah Kerja (WK) East Ganal di Selat Makassar. Selanjutnya, WK migas tersebut akan digarap oleh anak usahanya, ENI East Ganal Limited.

Di WK tersebut, komitmen pasti yang digelontorkan ENI sebesar US$ 35.350.000 dan bonus tanda tangan US$ 1.500.000. Investasi tersebut untuk melakukan studi G&G dan pengeboran satu sumur eksplorasi.

Menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto, ENI berani langsung melakukan pengeboran karena sebelumnya telah mengelola WK migas di sekitar lokasi tersebut. Dengan begitu, perusahaan itu bisa meyakini potensi migasnya.

“Dia sudah yakin, dia sudah studi. Berdasarkan stratigrafis analisis yang dia lakukan, dia mau langsung ngebor. Dia yakin mau langsung ngebor,” ujar Djoko, Rabu (18/7).

Rencananya, produksi dari WK East Ganal ini akan menggunakan fasilitas produksi gas Jangkrik yang lokasinya berdekatan dan dikelola oleh ENI. Untuk itu, ENI akan membangun pipa yang menghubungkan East Ganal dengan fasilitas produksi tersebut.

Dengan kapasitas fasilitas produksi Jangkrik yang sekitar 600-700 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), menurut Djoko, fasilitas itu cukup untuk menampung produksi dari East Ganal. Apalagi produksi dari Lapangan Jangkrik beberapa waktu ke depan akan mulai berkurang.

Fasilitas produksi gas Jangkrik diresmikan Menteri ESDM Ignasius Jonan tahun 2017. Rencana kapasitas produksi yang ditargetkan dari blok ini adalah sebesar 450 MMSCFD, saat ini telah mencapai lebih dari 600 MMSCFD atau setara dengan 100.000 barel setara minyak per hari (BOED).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here