Dukung wisata premium Labuan Bajo, Pertamina dan Pelindo III  bersinergi membangun infrastruktur BBM. Pembangunan Terminal BBM Labuan Bajo ini ditandai dengan Groundbreaking yang dilakukan oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Jum'at (26/3).

Jakarta, Petrominer – PT Pertamina (Persero) bersinergi dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III dalam pembangunan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) di Labuan Bajo. Ini merupakan dukungan terhadap pengembangan pariwisata premium di Labuan Bajo serta Proyek Strategis Nasional di Indonesia Timur.

Pembangunan Terminal BBM berkapasitas 1.500 kilo liter (KL) ini akan meningkatkan kehandalan suplai BBM dan Avtur. Tidak hanya itu, infrastruktur energi ini juga akan memenuhi kebutuhan energi bagi masyarakat Kabupaten Manggarai Barat dan Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Pembangunan TBBM Labuan Bajo ditandai dengan Groundbreaking yang dilakukan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Jum’at (26/3). Disaksikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Direktur Utama Pelindo III Boy Robyanto serta Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Josef Nae Soi.

Kolaborasi Pertamina dengan Pelindo III dalam pengembangan infrastruktur BBM di Labuan Bajo ini juga mencakup pembangunan infrastruktur laut, termasuk dermaga dan berbagai fasilitas pendukung. Proyek ini akan dikembangkan di Terminal Multipurpose Wae Kelambu Labuan Bajo milik Pelindo III.

Budi Karya menyampaikan apresiasi atas kolaborasi dan sinergi BUMN yang luar biasa ini. Apalagi di tengah pandemi, mereka tetap semangat membangun infrastruktur energi.

Menurutnya, pelabuhan ini akan menyumbang kontribusi yang positif, ditambah dengan terminal yang nanti menjadi terminal international sehingga harus dipastikan keandalan dari avturnya dengan jarak tidak sampai 10 km.

Sebelumnya, Nicke menjelaskan bahwa proyek infrastruktur BBM Labuan Bajo merupakan milestone penting bagi Indonesia. Ini sejalan dengan program Pemerintah dalam menjadikan Labuan Bajo sebagai wilayah pariwisata yang premium.

“Dengan hadirnya Terminal BBM ini, maka ketahanan stok akan meningkat menjadi sekitar 17 hari sekaligus meningkatkan penggunaan BBM berkualitas tinggi yang ramah lingkungan,” paparnya.

Kehadiran Terminal BBM Labuan Bajo diharapkan dapat meningkatkan ketahanan stock BBM serta sekaligus dapat memotong rantai distribusi penyaluran BBM yang sebelumnya disuplai dari TBBM di luar wilayah Manggarai Barat.

Menurut Nicke, pasokan saat ini disuplai dari 4 TBBM, di mana terdekat berjarak 200 Km. Apalagi Avtur disuplai dari Terminal BBM yang berjarak 400 km dengan waktu tempuh 10 jam.

“Dengan pembangunan TBBM Labuan Bajo ini akan menambah kualitas layanan Pertamina, khususnya untuk mendukung switching konsumen ke BBK, sehingga sejalan dengan program pemerintah NTT dalam menginisiasi clean energy,” tegasnya.

Sementara Boy Robyanto mengatakan keberadaan terminal BBM di Terminal Multipurpose Pelabuhan Labuan Bajo merupakan bagian dari konsep pelabuhan sebagai pendukung ketahanan energi. Menurutnya fasilitas pelabuhan yang memadai untuk lalu lintas barang dan energi dibutuhkan untuk mendukung kemajuan ekonomi suatu daerah. Keberadaan Terminal Multipurpose Pelabuhan Labuan Bajo sekaligus untuk mengantisipasi peningkatan arus logistik pasca Labuan Bajo ditetapkan sebagai tujuan wisata super premium.

“Secara keseluruhan pelabuhan ini memiliki luas area 6 Ha dan dipergunakan untuk kegiatan petikemas, general cargo, dan curah cair (BBM),” jelasnya.

Terminal Multipurpose Pelabuhan Labuan Bajo akan didukung dengan dermaga sepanjang 120 meter, lapangan penumpukan sisi laut seluas 3 Ha dengan kapasitas petikemas mencapai 75.000 TEUs per tahun. Area darat seluas 3 Ha diperuntukkan untuk area kantor dan fasilitas penunjang kegiatan operasional serta Terminal BBM.

“Pembangunan secara fisik saat ini sudah mencapai 97 persen dengan target selesai pada akhir April 2021,” ungkap Boy Robyanto.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here