
Batang Toru, Petrominer – PT Agincourt Resources (PTAR) meraih Gold Award kategori Eco-Hazard Innovation pada ajang Eco-Tech Pioneer and Sustainability Award (EPSA) 2025. Penghargaan diberikan atas keberhasilan pengelola Tambang Emas Martabe ini mengolah 155,25 ton minyak pelumas bekas dengan teknologi hypobaric fraction separator.
General Manager Operations & Deputy Director Operations PTAR, Rahmat Lubis, mengatakan inovasi daur ulang oli bekas ini mampu menekan Global Warming Potential (GWP) hingga 441.975,09 ton CO2ek.
“Penghargaan EPSA ini merupakan apresiasi atas komitmen kami dalam memperkuat penerapan lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam mendukung upaya pemerintah atas emisi net-zero. Inovasi pengelolaan lingkungan akan terus kami lakukan dengan mengacu pada peraturan pemerintah dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG),” kata Rahmat, Kamis (4/9).
Dia menyebutkan PTAR selalu menerapkan proses penambangan dan pengolahan emas yang lebih hemat energi melalui berbagai inovasi di bagian sistem maupun alat produksi. Bahan yang sudah tidak digunakan lagi dalam operasi dimanfaatkan kembali untuk kegiatan lain. Misalnya limbah oli bekas yang awalnya dikirim ke TPS LB3, saat ini sudah dikelola secara mandiri.
Program “Utilisasi Hypobaric Fraction Separator untuk Pemanfaatan Minyak Pelumas Bekas” memungkinkan pemanfaatan minyak pelumas bekas hingga 80 persen sebagai substitusi bahan bakar minyak pada bahan peledak untuk menggantikan bahan bakar diesel. Melalui teknologi pemanasan, filtrasi, pemisahan fraksi bertekanan rendah, hingga pendinginan, minyak pelumas bekas berhasil dimurnikan menjadi bahan yang aman digunakan.
PTAR juga mendapat Penghargaan Gold atas program “Closed-Loop Energy Reclamation dengan Intelligent Torque Control (ITC) pada Sistem Ore Grinding.” Program ini pada tahun 2024 mampu mengurangi penggunaan energi listrik sebesar 4.931 GJ dan menghemat biaya pembelian listrik senilai Rp 1,69 miliar.
Total tujuh penghargaan dibawa pulang PTAR pada perhelatan EPSA 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, pada 31 Agustus 2025. Selain dua Gold, PTAR memboyong tiga Silver dan dua Bronze.
Penghargaan Silver diberikan atas program “Pemanfaatan Sampah Flexible Intermediate Bulk Container (FIBC) menjadi Keranjang Sampah”; “Optimalisasi Penurunan Beban Pencemar Air (BPA) Parameter Tembaga (Cu) dengan Selective Chelator”; dan “Leanslope Pit Ramba Joring Innovation: Redesign Haul Road.”
Sementara Penghargaan Bronze dianugerahkan atas program “Pengembangan Unit Usaha Galeri Bagas Silua” dan “Konservasi Ikan Jurung (Neolissochilus thienemanni) melalui Rekayasa Ekosistem dengan Model BioFAD.”

























