Ekspor Perdana Pupuk Batubara Karya Anak Bangsa

0
695
Ekspor perdana produk pupuk batubara ke Amerika Serikat dari pabriknya di Sukabumi, Jawa Barat.

Sukabumi, Petrominer – Upaya diversifikasi pemanfaatan batubara terus digalakan. Selain dimanfaatkan sebagai sumber energi, batubara kini juga dikembangkan menjadi pupuk. Malahan, produknya pun telah diekspor ke mancanegara.

Adalah PT Bursatani Global Niaga yang telah mengembangkan batubara menjadi pupuk untuk tanaman. Pupuk batubara karya anak bangsa ini telah mendapatkan paten dari Pemerintah Amerika Serikat tahun 2020.

“Pupuk batubara ini telah diaplikasi pada berbagai tanaman di AS, dan hasilnya sangat positif,” ujar Direktur Utama Bursatani Global Niaga, R. Umar Hasan Saputra, saat melepas eksor perdana ke AS, Rabu (9/2).

Ekspor ke Amerika ini merupakan tonggak sejarah, karena pupuk batubara hasil karya anak bangsa telah diakui dunia dan digunakan di salah satu negara yang menjadi pusat pertanian dunia.

Dengan ekspor ini, pupuk batubara telah masuk ke pasar industri pertanian AS. Berbeda dengan di Indonesia yang memiliki merek dagang Futura, merek dagang pupuk ini di AS adalah Glogens Carbontilizer.

“Khusus untuk kepentingan pengembangan IPTEK, riset ilmiah secara mendalam pada tanaman jagung dan kedelai saat ini sedang dilakukan oleh tim peneliti di Purdue University,” jelas Saputra.

Selain menaikan produksi, penggunaan pupuk batubara juga mampu meningkatan kualitas hasil panen. Selain memiliki kandungan unsur hara yang sangat lengkap yang dibutuhkan tanaman, pupuk ini bisa mengembalikan kesuburan tanah, Kelebihan lainnya, pupuk ini dapat dibuat dalam waktu cepat dan masif dengan harga terjangkau.

“Ini pasti akan terjadi di semua komoditi, karena yang kita lakukan adalah menyediakan unsur hara yang sangat lengkap untuk tanaman dan memperbaiki kesuburan tanah,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ade R Dermawan, pemilik kebun sawit dan anggota Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo). Apalagi, hasil uji coba penggunaan pupuk batubara yang telah dilakukannya cukup mengejutkan. Ternyata terjadi rata-rata kenaikan produksi tandan buah sawit (TBS) sebesar 27 persen.

“Jika hasil produksi pertaniannya sama dengan pupuk yang biasa, kami akan tetap menggunakan pupuk batubara karena kesuburan lahan kebun telah menjadi lebih baik. Dengan demikian kami sudah berbuat sesuatu untuk memperbaiki bumi ini,” tegas Ade.

Selain di Sukabumi, Jawa Barat, Bursatani Global Niaga juga telah mendirikan pabrik lain di Klaten, Jawa Tengah. Di sana, bermitra dengan PT Casagro Futura Pratama.

Presiden Direktur dan Pendiri Casagro Group, Vito Tjahyadi, menyatakan kemitraan perusahaannya dalam membangun pabrik pupuk batubara Futura karena hasilnya sangat memuaskan.

“Sebelum memutuskan untuk bermitra, kami telah menilai hasil riset mereka pada tanaman padi dan palawija dengan menggunakan pupuk batubara hasilnya sangat memuaskan,” jelas Vito.

Sementara di AS, perusahaan nasional ini akan membangun pabrik pertamanya di Nevada pada akhir tahun 2022 ini.

Melalui perusahaanya PT Bursatani Global Niaga dan PT Saputra Global Harvest, Saputra telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan pupuk ini di seluruh dunia.

Dari kerjasama ini, selain di AS, pada tahun ini pun rencananya akan dibangun pabrik di berbagai negara, seperti Vietnam, Australia, Turki, Kuwait dan Malawi di Afrika.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here