Indramayu, Petrominer – Pertamina, melalui Subholding Gas dan entitas usahanya PT Pertamina Gas, menggelar program Perkasa Bumiku di Desa Junti, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang masuk wilayah operasi Pertamina Gas Operation West Java Area (OWJA). Fokus kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat terkait energi berkelanjutan dalam Program Desa Energi Berdikari (DEB) Pertamina.
Dalam realisasi program ini, terdapat dua instalasi pemanfaatan energi baru terbarukan berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total sebesar 7,7 kWp dan kapasitas baterai 10 kWh. PLTS ini digunakan untuk mesin pompa pengairan sawah seluas 30 hektar.
Kehadiran mesin pompa ini mampu menyelesaikan permasalahan petani terkait kurangnya irigasi air yang menjadikan petani hanya bisa panen sekali dalam satu tahun tanaman padi. Namun kini, para petani sudah dapat melakukan panen dua kali dalam satu tahun, serta menanam palawija sebagai tanaman tambahan.
Selain itu, guna menunjang peralatan pompa air yang bisa meningkatkan debit air di lokasi yang lain, Pertamina Gas OWJA juga menerapkan inovasi sosial berupa pemanfaatan Painem (Vespa Nanem). Peralatan ini digunakan oleh para petani untuk dapat menjangkau petak pertanian cukup jauh dari sumber pengairan untuk dapat mendapatkan pengairan yang maksimal menggunakan pipa dan pompa BBG portable.
Camat Juntinyuat, Rusyad Nurdin, menyampaikan apresiasi terkait program ini. Dia pun berharap keberlanjutan program ini sehingga memberi dampak kian luas.
“Kita bergandeng tangan dengan Pertamina Gas untuk mewujudkan swasembada pangan masyarakat dan menaikkan hasil panen para petani, kami berharap program ini dapat terus berkelanjutan dan berdampak semakin luas,” ujar Rusyad.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Teknik dan Operasi Pertamina Gas, Indra P. Sembiring.
“Ini adalah kolaborasi yang sangat baik antara Pertamina Gas dan masyarakat untuk dapat memitigasi perubahan iklim dan menjaga alam dengan memanfaatkan EBT untuk pertanian, di mana pada akhirnya program ini bisa berdampak luas untuk kesejahteraan masyarakat di sini,” ungkap Indra.
Desa Energi Berdikasi
Dalam kesempatan terpisah, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan bahwa program ini diharapkan mampu menjadi kegiatan yang positif, dan menjadikan swasembada pangan rumah tangga serta dapat menjadi penggerak ekonomi desa. Hal ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 2 (Mengakhiri Kelaparan), poin 7 (Energi Bersih dan Terjangkau) dan poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim).
Menurut Fadjar, Pertamina terus memperluas penggunaan energi bersih berbasis perdesaan melalui Program Desa Energi Berdikari (DEB). Hingga saat ini, sudah terdapat 125 Desa Energi Berdikari Pertamina yang didukung oleh masyarakat, maupun pemerintah daerah di seluruh Indonesia.
Dalam menjalankan program DEB, Pertamina tidak hanya melakukan pemasangan infrastruktur energi bersih untuk membangun swasembada energi berbasis desa dengan masyarakat sebagai tulang punggungnya namun juga memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana mengelola energi bersih agar memberikan manfaat optimal bagi pengembangan ekonomi.
Program DEB juga berperan penting dalam mengurangi emisi sejalan dengan target Pemerintah mencapai net zero emission (NZE) pada tahun 2060. Setiap tahun, Program DEB Pertamina berhasil menurunkan karbon emisi sebesar 729.493 ton Co2eq. Hal ini berdampak pada capaian SDGs dan sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.