Melalui kegiatan Coastal Clean-Up di Pulau Rambut, Pertamina Patra Niaga Regional JBB berhasil mengumpulkan 5 ton lebih sampah anorganik.

Jakarta, Petrominer – Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) melalui Integrated Terminal (IT) Jakarta sukses menyelenggarakan kegiatan Coastal Clean-Up di kawasan Suaka Margasatwa Pulau Rambut, Kepulauan Seribu pada 20-25 November 2024. Kegiatan ini digelar dengan berkolaborasi bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta.

Pulau Rambut merupakan rumah bagi lebih dari 50 spesies burung, termasuk Bangau Bluwok yang memiliki tubuh besar, kaki dan leher panjang serta sayap lebar. Burung yang menjadi ikon Pulau Rambut ini tengah menghadapi ancaman serius akibat pencemaran lingkungan pesisir oleh sampah anorganik seperti plastik, logam dan bahan-bahan lain yang sulit terurai.

Melalui kegiatan ini, Pertamina Patra Niaga Regional JBB mengajak berbagai pihak untuk aktif melindungi kebersihan kawasan konservasi demi memastikan habitat burung air tetap lestari. Salah satu Mitra Binaan Pertamina, yaitu Sobat Bluwok, turut berkontribusi dalam proses pengumpulan, pengangkutan dan pengelolaan sampah yang terkumpul.

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Regional JBB, Eko Kristiawan, mengatakan kegiatan ini menjadi bukti komitmen perusahaan dalam mendukung keberlanjutan lingkungan melalui kolaborasi yang nyata.

“Kegiatan Coastal Clean-Up ini menjadi bagian penting dalam upaya melestarikan ekosistem pesisir di Pulau Rambut. Sampah anorganik tidak hanya merusak keindahan alam namun juga mengancam keberlangsungan hidup spesies burung langka seperti Bangau Bluwok. Melalui aksi ini, kami berharap dapat mendorong kesadaran kolektif untuk menjaga kawasan konservasi ini sebagai warisan ekologi yang berharga,” ujar Eko.

Kegiatan aksi bersih pantai ini merupakan bagian dari program Konservasi Bangau Bluwok, yang bertujuan untuk mendukung pelestarian ekosistem pesisir sekaligus melindungi habitat burung air Bangau Bluwok (Mycteria cinerea). Hasil dari kegiatan ini adalah terkumpulnya 5.200 kg (5,2 ton) sampah anorganik, menggunakan 1.100 karung dalam kurun waktu enam hari.

Sebagai bagian dari program Konservasi Bangau Bluwok, Integrated Terminal Jakarta bertekad menjadikan kegiatan ini sebagai agenda rutin tahunan. Selain itu, perusahaan juga akan terus mendorong edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah berbasis komunitas untuk memastikan bahwa upaya pelestarian tidak hanya berhenti pada aksi bersih-bersih, namun juga menjadi kegiatan berkelanjutan sehingga dapat menciptakan dampak jangka panjang bagi lingkungan.

“Program ini tidak hanya mencerminkan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan namun menjadi langkah nyata dalam mendukung ekosistem pesisir yang lebih sehat dan berkelanjutan,” ujar Eko.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here