Untuk Perkuat Ekonomi, PLN Siap Laksanakan RUPTL 2025-2034

0
520
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, berbincang dengan Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, usai meresmikan RUPTL PLN 2025-2034, Senin (26/5).

Jakarta, Petrominer – PT PLN (Persero) menyataan siap melaksanakan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034. RUPTL terbaru tersebut telah diumumkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, Senin (26/5).

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan kesiapan pihaknya dalam mendukung penuh dan melaksanakan RUPTL 2025-2034. Implementasi ini demi meningkatkan investasi, menyerap tenaga kerja dan memperkuat ekonomi mikro.

“Melalui RUPTL ini, PLN tak hanya menjalankan mandat transisi energi dan komitmen Indonesia dalam Paris Agreement menuju Net Zero Emissions, kami juga ingin berkontribusi nyata dalam pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja hijau, dan pengentasan kemiskinan,” ungkap  Darmawan, Selasa (27/5).

Sebelumnya, Menteri ESDM menjelaskan RUPTL ini akan berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui tiga faktor, yakni peningkatan investasi, penyerapan tenaga kerja dan penguatan ekonomi mikro.

Pengembangan RUPTL ini berpotensi memperoleh investasi sebesar Rp 2.967,4 triliun. Dengan rincian, untuk sektor pembangkit Rp 2.133,7 triliun, sektor penyaluran Rp 565,3 triliun, dan sektor distribusi, sektor listrik desa dan lainnya sebesar Rp 268,4 triliun.

Selain itu, diproyeksikan sebanyak 1,7 juta lapangan kerja baru akan tercipta melalui RUPTL terbaru ini, yang terdiri dari 836 ribu tenaga kerja di sektor pembangkitan dan 881 ribu di sektor transmisi serta gardu induk. Pemerintah optimistis hal ini dapat turut berkontribusi pada peningkatan daya beli masyarakat dan menekan angka pengangguran.

“Kami memproyeksikan RUPTL ini akan menciptakan 1,7 juta lapangan kerja yang 91 persen di antaranya merupakan kategori green jobs,” ujar Bahlil.

Tak hanya itu, program Listrik Desa (Lisdes) dalam RUPTL 2025-2034 juga akan menargetkan aliran listrik ke 780 ribu rumah tangga di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T). Melalui program Lisdes ini, diharapkan usaha mikro di berbagai daerah tersebut dapat bertumbuh dan mendorong perekonomian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here