
Jakarta, Petrominer – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menunjukkan meluncurkan Program Patriot Energi. Pelaksanaan program yang telah memasuki tahun keempat ini dirancang untuk memberdayakan pemuda-pemudi terbaik bangsa sebagai fasilitator energi bersih di wilayah 4T (Terdepan, Terluar, Tertinggal, dan Transmigrasi).
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi, menjelaskan bahwa program ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara Direktorat Jenderal EBTKE dengan Yayasan Inisiatif Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA). Program Patriot Energi berperan penting dalam mendampingi masyarakat untuk membangun dan mengelola fasilitas energi terbarukan secara berkelanjutan.
“Kami menyadari bahwa akses energi tidak hanya soal ketersediaan listrik, tetapi juga menyangkut harkat, martabat, dan masa depan masyarakat. Energi yang adil berarti tidak ada satu pun warga negara yang tertinggal. Dalam semangat inilah Patriot Energi dilahirkan, dan terus diperkuat hingga angkatan keempat hari ini,” ujar Eniya saat membuka Program Patriot Energi Angkatan IV, Senin (2/6).
Lebih dari sekadar tenaga teknis, menurutnya, para Patriot Energi juga akan bertugas mengedukasi masyarakat, memetakan potensi energi lokal, serta membentuk organisasi pengelola energi yang mandiri dan tangguh. Peran mereka ini diharapkan dapat menjawab tantangan sosial dalam pengembangan EBT, khususnya di wilayah yang masih menghadapi penolakan seperti proyek panas bumi.
“Patriotu Energi bukan sekadar program penempatan, tetapi sebuah gerakan pengabdian. Jadilah pelopor yang tidak hanya menyulut cahaya lampu, tetapi juga menyulut semangat belajar, semangat berdaya, dan semangat bangkit di tengah masyarakat,” tegas Eniya.
Penempatan Indonesia Timur
Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan IBEKA, Tri Mumpuni, menjelaskan bahwa pelaksanaan Program Patriot Energi Angkatan IV merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang ditandatangani antara Ditjen EBTKE dan IBEKA pada Juli 2024. Program ini telah dilaksanakan dalam tiga angkatan sebelumnya, yaitu tahun 2015, 2016, dan 2021, dengan jumlah peserta mencapai puluhan hingga hampir seratus orang setiap angkatannya.
Rekrutmen untuk Angkatan IV dilaksanakan pada Oktober hingga November 2024 dan menjaring 1.459 pendaftar dari 38 provinsi. Setelah melalui proses seleksi yang mencakup tahapan administrasi, substansi, kompetensi, dan pemeriksaan kesehatan, terpilih 32 Patriot dari 14 provinsi. Program pelatihan berlangsung bertahap dari April hingga Juli 2025, termasuk pelatihan lapangan (live-in) di empat desa di wilayah Subang.
Selanjutnya, 32 Patriot ditugaskan sebagai fasilitator pendampingan dan pemberdayaan masyarakat yang ditempatkan ke daerah Timur Indonesia terutama Pulau Papua, khususnya pada desa-desa yang masih belum memiliki akses listrik.
“Para peserta telah dibekali pelatihan daring dan luring mencakup empat kompetensi utama, yaitu keteknikan, kejuangan, kerakyatan, dan keikhlasan,” ujar Mumpuni.

























