
Jakarta, Petrominer – PT Pertamina (Persero) mencatatkan kinerja positif di seluruh lini bisnis, baik upstream (hulu), midstream maupun downstream (hilir). Catatan positif sepanjang tahun 2024 ini menunjukkan komitmen Pertamina dalam mendukung dan mengakselerasi swasembada energi nasional.
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, mengatakan tahun 2024 adalah tahun yang menantang namun Pertamina mampu menghadapi dinamika global dan menjaga kinerja tetap positif. Hal ini menunjukkan bahwa Pertamina mampu beradaptasi dan memiliki daya tahan yang tinggi, sebagai BUMN energi nasional yang strategis.
“Sebagai garda terdepan dalam menjaga ketahanan energi nasional, sepanjang tahun 2024 seluruh lini bisnis Pertamina bergerak secara sinergis untuk memperkuat empat aspek utama, yaitu Availability, Accessibility, Affordability dan Acceptability,” ujar Simon dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja Pertamina 2024, Jum’at sore (13/6).
Pertamina sebagai tulang punggung ekonomi nasional, imbuh Simon, akan terus meningkatkan produksi hulu migas untuk mendukung pencapaian target nasional 1 juta barel per hari di tahun 2030 atau lebih cepat. Pertamina juga berkomitmen terus meningkatkan produk dalam negeri dengan realisasi belanja nasional mencapai Rp 415 triliun yang memberikan kontribusi kepada 4,1 juta lapangan kerja dan meningkatkan PDB Nasional hingga Rp 702 triliun di tahun 2024.
Kinerja Terbaik
Dalam kesempatan yang sama, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan bahwa seluruh Subholding dan Anak Perusahaan Pertamina fokus memberikan kinerja terbaik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Di upstream, sepanjang tahun 2024, Pertamina telah melakukan pengeboran intensif dan masif dengan 22 sumur eksplorasi, 821 sumur pengembangan, 981 workover, serta 36.860 Well Intervention Well Services (WIWS).
Di sektor midstream, Pertamina terus mengoptimalkan kinerja kilang yang telah berhasil mencapai Yield Valuable hingga 83,2 persen dengan volume intake rerata ~320 juta barel. Kontribusi kilang Pertamina mencapai 70 persen BBM Nasional serta 100 persen untuk produk avtur dan biosolar.
Di bisnis downstream, Pertamina berhasil mencatatkan rekor penjualan BBM sebanyak 105 juta kilo liter (KL), naik 6 persen dibandingkan tahun 2023. Pada saat yang sama, Pertamina sukses menjalankan penugasan Pemerintah dalam penyaluran BBM Subsidi.
Pertamina juga berhasil menjalankan tugas dalam penyediaan dan pendistribusian energi. Pertamina mengelola lebih dari 15.000 titik ritel BBM dan lebih dari 250.000 titik pangkalan LPG, guna memastikan ketersediaan energi di seluruh Indonesia.
Pada bisnis gas, Pertamina berhasil mengelola 312 juta MMBTU volume niaga gas. Sedangkan, volume transmisi gas meningkat 6 persen dibandingkan tahun 2023, menunjukan bahwa Pertamina menguasai 91 persen pasar gas bumi di Indonesia (market share).
Pada sektor integrated marine logistics, volume kargo diangkut mencapai 161 juta KL. Pertamina juga meningkatkan tonase kapal 24 persen dibanding tahun 2023.
Sementara Pertamina New and Renewable Energy mampu mencapai total produksi listrik 8.475 GWh, naik 55 persen dibandingkan tahun 2023. Produksi listrik tersebut utamanya dari beroperasinya PLTGU Jawa Satu Power.
“Selain kinerja positif, Pertamina juga melakukan inovasi dalam operasional bisnisnya dengan lebih ramah lingkungan. Hasilnya, sepanjang tahun 2024 Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi emisi GRK sebesar 1,7 juta ton CO2e,” jelas Fadjar.

























