1 of 13

Salah satu sumur pantau yang dibangun Badan Geologi di area parkir Kementerian Energi dan Sumber Daya mineral, Jakarta. (Petrominer/Pris)

Dari hasil kajian survei penyusunan masterplan jaringan sumur pantau di Provinsi DKI Jakarta perlu dibuat 206 sumur pantau, sehingga masih perlu dibangun 96 sumur pantau untuk dapat memantau kondisi air tanah secara ideal.

Pengembangan sistem pemantauan secara realtime dan pelayanan data informasi secara elektronik. (Petrominer/Pris)
Jakarta, Petrominer – Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah membangun sejumlah sumur pantau untuk memonitor penurunan muka air tanah dan juga penurunan tanah (landsubsidence) serta instrusi air laut. Perubahan ini terjadi akibat pengambilan air tanah secara berlebihan, seperti di wilayah Jakarta.
Dengan bantuan perangkat kerat dan perangkat lunak, Badan Geologi memantau secara realtime perkembangan tersebut dan menyajikan layanan data informasi secara elektronik. Ini dilakukan dalam rangka pengelolaan sumberdaya air tanah guna menjaga kelangsungan ketersediaan sumberdaya air tanah.