Yokohama, Jepang, Petrominer – Mitsubishi Power, Ltd., anak perusahaan Mitsubishi Heavy Industries (MHI) Group, telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan PT PLN (Persero) (PLN) dan dua anak perusahaannya, PT Indonesia Power dan PT Pembangkitan Jawa-Bali, serta Institut Teknologi Bandung (ITB) terkait perumusan bersama proposal kebijakan untuk meningkatkan pemanfaatan co-firing biomassa di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Indonesia.
Tim kolaborasi industri-akademisi ini akan melakukan studi tentang pemilihan bahan bakar biomassa yang sesuai dan evaluasi pembakarannya, serta rencana modifikasi peralatan untuk memanfaatkan sumber daya biomassa Indonesia yang melimpah secara efektif. Evaluasi ekonomi akan dilakukan bekerjasama dengan PLN Grup, yang mengoperasikan sejumlah PLTU di Indonesia.
Direktur Puslitbang PLN, Iswan Prahastono, menyatakan yakin atas keberhasilan kerjasama tersebut.
“Saya yakin, gabungan kekuatan PLN Group, ITB dan Mitsubishi Power mampu mengkoordinasikan serta menerapkan kekuatannya berdasarkan pertimbangan ekonomi masing-masing, dan ini akan berhasil mendukung pengembangan energi Indonesia melalui penggunaan energi terbarukan,” ujar Iswan, Kamis (15/10).
Berdasarkan MoU tersebut, jelasnya, semua pihak fokus membuat peta jalan (road map) untuk meningkatkan pemanfaatan co-firing biomassa di Indonesia, termasuk pemilihan bahan bakar biomassa yang optimal dan fasilitas proyek percontohan (pilot project) di pembangkit listrik milik PLN Grup.
Studi ini akan didasarkan pada hasil uji kelayakan teknis yang dilakukan oleh Mitsubishi Power di Jepang bersama dengan analisis kebijakan dan riset pasar yang dilakukan di Indonesia oleh ITB.
“Rencananya, proposal yang mencakup persyaratan teknis dan persiapan kerangka dukungan hukum dan keuangan tersebut akan diselesaikan pada September 2021. Dilanjutkan dengan kerja sama untuk mempromosikan pemanfaatan co-firing biomassa di Indonesia dan realisasi proyek percontohan,” jelas Iswan.
Sementara itu, Presiden dan CEO Mitsubishi Power, Ken Kawai, menyampaikan komitmen kuat perusahaannya terhadap inisiatif baru tersebut. Selama lebih dari 50 tahun, Mitsubishi Power telah berkontribusi pada lanskap energi Indonesia dengan menyediakan sekitar 18 GW sistem pembangkit listrik, termasuk turbin gas combined cycle, panasbumi dan batubara yang sangat efisien.
“Kolaborasi baru kami dengan PLN Group dan ITB menandai upaya berkelanjutan kami untuk mendukung pembangunan Indonesia dengan menggunakan fasilitas yang ada untuk merumuskan proposal yang akan memenuhi kebutuhan energi yang sejalan dengan upaya kelestarian lingkungan dan efisiensi ekonomi,” ungkap Kawai.
Berdasarkan MoU baru ini, jelasnya, Mitsubishi Power, yang telah dikenal sebagai perusahaan penyedia teknologi pembangkit listrik generasi terbaru yang ramah lingkungan, akan meningkatkan pemanfaatan sumber energi rendah karbon dan bebas karbon sebagai cara untuk berkontribusi pada stabilisasi pasokan listrik dan perlindungan lingkungan di Indonesia.
Saat ini, Pemerintah Indonesia sedang menjalankan kebijakan energi yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dengan meningkatkan penggunaan bauran energi terbarukan menjadi 23 persen pada tahun 2025, dan menurunkan emisi CO2 sebesar 29 persen pada tahun 2030 melalui konversi energi dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Di bawah kebijakan ini, selain memperluas pemanfaatan energi angin, matahari, dan panasbumi, Pemerintah juga mendorong pemanfaatan bahan bakar biomassa di pembangkit listrik tenaga batubara yang ada.