PLN Ajak Perusahaan Brasil Kembangkan PLTA di Indonesia

0
942
Kerja sama ini memiliki makna strategis di tengah upaya Indonesia meningkatkan pemanfaatan potensi besar energi air. (BPMI Setpres)

Jakarta, Petrominer — PT PLN (Persero) menandatangani nota kesepahaman terkait studi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) bersama perusahaan investasi multibisnis asal Brasil, J&F S.A. Langkah ini diambil sebagai upaya memperkuat ketahanan energi sekaligus mempercepat transisi energi di Indonesia.

Penandatanganan kesepakatan awal antara kedua perusahaan tersebut disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, usai kedua Kepala Negara tersebut melakukan pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Kamis (23/10).

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan kerja sama ini memiliki makna strategis di tengah upaya Indonesia meningkatkan pemanfaatan potensi besar energi air. Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, Pemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik tenaga air sebesar 11,7 gigawatt (GW) dalam satu dekade mendatang.

“Kerja sama ini tidak hanya mempercepat pengembangan PLTA, tetapi juga mempertegas komitmen kita untuk menyediakan energi yang lebih hijau, adil, dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Darmawan.

Dia mengaku optimistis kerja sama ini akan menjadi enabler bagi percepatan pengembangan PLTA di tanah air. Melalui kolaborasi ini, PLN tidak hanya berbagi pengetahuan dan teknologi, tetapi juga menjalankan tanggung jawab bersama untuk menghadirkan masa depan energi yang hijau, berkelanjutan, dan membawa manfaat bagi generasi mendatang.

Sebelumnya, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah strategis antara dua kekuatan ekonomi baru di kawasan global south untuk mempererat hubungan dan membuka peluang kerja sama lintas sektor.

Menurut Presiden, pertemuan bilateral kali ini berlangsung intensif dan produktif. Kedua pemimpin sepakat untuk terus mempererat hubungan di berbagai sektor, mulai dari perdagangan, energi, teknologi, pertanian, hingga pertahanan.

Sementara Presiden Lula da Silva menegaskan bahwa Indonesia dan Brasil memiliki banyak kesamaan sebagai dua negara demokrasi besar di belahan selatan dunia yang ekonominya tumbuh pesat dan berorientasi pada keadilan sosial.

Karena itu, keduanya memikul tanggung jawab bersama untuk memperkuat hubungan ekonomi, perdagangan, serta kolaborasi teknologi yang berkelanjutan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here