Pipa Gas Grissik-PUSRI Mulai Dibangun

1
928
Groundbreaking Pipa Gas Grissik-PUSRI oleh Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar dan dihadiri pula oleh Direktur Jenderal Migas, Gubernur Sumatera Selatan, Bupati Musi Banyuasin, dan Walikota Palembang. Ruas pipa yang akan dibangun ini nantinya akan mengalirkan gas untuk kebutuhan energi dan bahan baku pabrik Pupuk Sriwidjaya (PUSRI).

Palembang, Petrominer – PT Pertamina Gas (Pertagas) memulai pembangunan pipa gas dari Grissik ke PT Pupuk Sriwidjaja (PUSRI) Palembang. Ruas pipa gas Grissik-PUSRI ini nantinya akan mengalirkan gas untuk kebutuhan energi dan bahan baku pabrik pupuk tersebut.

“Pembangunan pipa gas ini menjadi penting karena akan berpengaruh besar kepada produksi PUSRI yang tentunya akan berdampak pada ketahanan pangan Indonesia,” ujar Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar usai melakukan Groundbreaking Proyek Pipa Gas Grissik-PUSRI, Selasa (29/8).

Pipa gas Grissik-PUSRI akan dibangun sepanjang 176 km dengan diameter 20 inchi, mulai dari Grissik Gas Plant ConocoPhillips Indonesia (COPI) hingga ke pabrik PUSRI di Palembang. Pipa transmisi ini akan mengalirkan gas ke PUSRI sebesar 30 MMSCFD mulai tahun 2018 sebagai early gas, dan kemudian bertambah menjadi 70 MMSCFD pada tahun 2019.

Menurut Arcandra, pasokan gas dari COPI sebesar 70 MMSCFD itu akan menggantikan beberapa kontrak gas yang akan habis tahun 2018. Volume gas sebesar itu akan menghasilkan urea sebanyak 3.000 ton per hari. Tentunya dengan untuk pabrik urea berteknologi terbaru.

Sementara itu, Direktur Utama PUSRI Mulyono Prawiro menyatakan senang sekali dengan adanya jaringan pipa baru tersebut. Dengan dibangunnya ruas baru pipa gas Grissik-PUSRI, PUSRI akan memiliki supply gas yang berkelanjutan untuk menjaga produksi pabriknya.

Menurut Mulyono, kebutuhan PUSRI akan gas alam sangatlah besar. Selain sebagai sumber energi, gas juga diperlukan sebagai salah satu bahan baku utama produksi pupuk.

“Kami membutuhkan gas hingga 215 MMSCFD untuk PUSRI IB, PUSRI IIB, PUSRI III, dan PUSRI IV,” ungkapnya.

Pembangunan pipa gas Grissik-PUSRI ditargetkan selesai dalam 11 bulan. Dalam pembangunannya, Pertagas menunjuk konsorsium PT Rekayasa Industri dan PT Wahanakarsa Swandiri sebagai kontraktor pelaksana proyek dan menggunakan pipa produksi dalam negeri yaitu dari KHI dan Indal.

“Kami pastikan proyek ini selesai sesuai target dan spesifikasi, sehingga pasokan gas untuk PUSRI dapat segera mengalir,” ujar Direktur Utama Pertagas, Suko Hartono.

Ruas baru pipa gas ini akan menjadi backbone infrastruktur gas kedua milik Pertagas di wilayah Sumatera Selatan. Saat ini, pipa eksisting Pertagas di Sumatera Selatan telah terutilisasi maksimal.

Menurut Suko, kedepannya selain untuk menyalurkan gas ke PUSRI, pipa gas ruas Grissik-PUSRI juga akan mampu memenuhi kebutuhan pembangkit listrik, industri dan jaringan gas rumah tangga di Sumatera Selatan. “Tentunya hal tersebut akan berkontribusi pada peningkatan perekonomian di Sumatera Selatan,” paparnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here