Jakarta, Petrominer – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) berhasil meraih skor Risk Maturity Index (RMI) 3,7 dari 5,0. Dengan nilai tersebut, PGE ditempatkan pada Fase Praktik yang Baik (+). Ini merupakan sebuah capaian yang mencerminkan kematangan manajemen risiko yang terus berkembang dari tahun ke tahun.
Direktur Operasi PGE, Ahmad Yani, mengatakan capaian tersebut merupakan buah dari upaya sistematis perusahaan dalam mengintegrasikan prinsip manajemen risiko ke dalam setiap proses bisnis. Penguatan budaya risiko, peningkatan tata kelola, serta pengembangan proses manajemen risiko menjadi bagian integral dari transformasi perusahaan menuju standar global.
“Hasil Risk Maturity Assessment 2025 membuktikan komitmen PGE untuk memastikan bahwa setiap keputusan operasional didasarkan pada tata kelola risiko yang kuat, terukur, dan akuntabel. Peringkat Praktik yang Baik (+) semakin mengukuhkan langkah PGE menuju visi untuk menjadi world class green energy company,” ujar Ahmad Yani, Kamis (18/12).
Penilaian Risk Maturity Assessment (RMA) 2025 dilakukan oleh lembaga independen Indonesia Risk & Business Advisory (IRBA). Hasil penilaian ini menunjukkan bahwa PGE mampu mengelola risiko dengan baik untuk melindungi dan menciptakan nilai Perusahaan dan semakin adaptif dalam menghadapi dinamika sektor energi yang kian kompleks, khususnya dalam industri panas bumi yang penuh tantangan teknis dan operasional.
Melalui capaian ini, PGE siap mendukung pemerintah dalam percepatan transisi energi, peningkatan pemanfaatan energi bersih, serta pencapaian target dekarbonisasi nasional.
Sebagai pionir pengembangan energi panas bumi di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, PGE saat ini mengelola kapasitas terpasang sebesar 727 MW dari enam wilayah operasi (own operation). PGE juga tengah mengembangkan sejumlah proyek strategis seperti PLTP Hululais Unit 1 & 2 (110 MW), serta beberapa proyek co-generation dengan total kapasitas 230 MW.
