
Tarakan, Petrominer – PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) melalui PT Pertamina EP Tarakan berhasil menemukan aliran gas dalam pengeboran eksplorasi sumur Sembakung Deep (SBKD)-001 di Area Sembakung, sekitar 56 km utara Tarakan, Kalimantan Utara. Penemuan ini sekaligus menandai tonggak penting dalam membuka potensi eksplorasi lapisan dalam di sekitar lapangan migas yang sudah ada (existing) di wilayah Kalimantan.
Direktur Utama PHI, Sunaryanto, mengapresiasi penemuan di lapangan Sembakung Deep ini. Dia berharap sumur tersebut dapat segera dimonetisasi karena sudah ada fasilitas yang tersedia.
“Di PHI, kami percaya bahwa investasi hulu migas, baik eksplorasi maupun eksploitasi, sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlanjutan produksi migas Perusahaan dalam mendukung ketahanan energi nasional sesuai Asta Cita pemerintah terkait swasembada energi. Pengeboran eksplorasi SBKD-001 ini merupakan bentuk komitmen tersebut,” ujar Sunaryanto, Selasa (18/8).
Menurutnya, keberhasilan kegiatan eksplorasi di lapangan Sembakung ini akan mendukung keberlanjutan produksi migas nasional dari wilayah Kalimantan. Hasil ini diharapkan juga akan menghasilkan dampak berganda berupa penyediaan energi bagi kegiatan industri dan ekonomi masyarakat, penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan bisnis lokal, pendapatan pemerintah, serta keberlanjutan pembangunan Indonesia.
VP Eksplorasi PHI-Regional 3 Kalimantan, Sri Hartanto, menjelaskan bahwa SBKD-001 merupakan sumur eksplorasi yang mengadaptasi dari kegiatan eksplorasi untuk pencarian sumber daya baru pada area brownfield, yakni lapangan Sembakung untuk zona dangkalnya. Proses pematangan struktur, persiapan lahan hingga tajak hanya membutuhkan waktu satu tahun.
Pengeboran SBKD-001 dimulai pertengahan Maret 2025 lalu dengan menggunakan Rig 43-3 milik PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI). Pengeboran itu berhasil menembus kedalaman lebih dari 2.100 meter pada awal Juni 2025, dengan menjangkau formasi Meliat dan Naintupo sandstone yang merupakan target eksplorasi.
Sebelumnya, Petamina EP Tarakan menemukan minyak di lapisan Tabul. Ini merupakan lapisan yang selama ini telah dikembangkan. Keberhasilan penemuan hidrokarbon itu menunjukkan kekuatan sinergi antarperusahaan di lingkungan Subholding Upstream Pertamina.
Awal Agustus 2025 lalu, dilakukan kegiatan uji kandung lapisan (UKL). Hasilnya, salah satu lapisan batupasir Meliat Fm mampu menghasilkan gas dan kondensat berkualitas baik dengan rata-rata 9 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Sebelumnya, saat melakukan kunjungan lapangan ke SBKD-001 pada 6 Agustus 2025 lalu, Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Muharram Jaya Panguriseng, mengatakan, sumur SBKD-001 ini merupakan salah satu lapangan migas yang berada di area perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. Penemuan aliran gas tersebut turut memperkuat kedaulatan bangsa dan mendukung peningkatan kemakmuran bagi rakyat Indonesia.
”Setiap pekerja di Sumur SBKD-001 ini merupakan pejuang energi sebagai ujung tombak penyediaan energi nasional dengan kontribusi yang sangat besar kepada negara,“ ungkap Muharram.
Dia juga mengingatkan tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja sebagai hal utama yang harus menjadi prioritas karena penemuan migas tidak ada artinya jika terjadi kecelakaan kerja. Karena itulah, dia mengapresiasi kontribusi seluruh anggota tim dalam menjalankan operasi tanpa kecelakaan dengan jam kerja selamat lebih dari 243 ribu jam.

























